Hadiri Reses Misbach Mulyadi, Ini Aspirasi yang Disampaikan Warga Babakan Barat

Anggota DPRD Provinsi NTB, Ir H Misbach Mulyadi (dua dari kiri) saat menyampaikan uraian kegiatan reses masa sidang I tahun 2020 di Lingkungan Babakan Barat.
Anggota DPRD Provinsi NTB, Ir H Misbach Mulyadi (dua dari kiri) saat menyampaikan uraian kegiatan reses masa sidang I tahun 2020 di Lingkungan Babakan Barat.

Oleh: Abdul Rasyid Z. |

MATARAM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Setelah menggelar kegiatan reses masa sidang I tahun 2020 di sejumlah tempat di Kota Mataram pada hari-hari sebelumnya, hari ini Sabtu (15/2), Anggota DPRD Provinsi NTB, Ir H Misbach Mulyadi kembali menggelar kegiatan serupa dengan mengambil lokasi di Lingkungan Babakan Barat.

Kedatangan Anggota DPRD Provinsi NTB, Ir H Misbach Mulyadi itu, disamut hangat oleh Kepala Lingkungan Babakan Barat, Ahmad Mauludi beserta puluhan warga setempat.

Kepala Lingkungan (Kaling) Babakan Barat, Ahmad Mauludi dalam kesempatan tersebut mengucapkan selamat datang kepada Anggota DPRD NTB, Ir H Misbach Mulaydi yang telah berkenan mengunjungi warga Lingkungan Babakan Barat melalui kegiatan reses. ‘’Ini merupakan pengalaman kami yang sangat langka, karena baru kali ini kami dikunjungi oleh Anggota DPRD NTB. Dan terusterang kami tidak pernah menduga akan dikunjungi oleh anggota dewan dari Provinsi NTB, karena selama ini gak pernah terjadi,’’ kata Kaling Babakan Barat, Ahmad Mauludi.

Sehingga kegiatan reses yang digelar Ir H Misbach Mulyadi ini benar-benar dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Kaling Babakan Barat untuk menyampaikan aspirasinya. ‘’Masyarakat kami di sini menjalani berbagai macam usaha kecil-kecilan, mulai dari produksi jajan-jajanan dan pande besi. Jadi, kami mohon agar warga kami di sini lebih diperhatikan ya pak,’’ ujarnya.

Sementara itu, Anggota DPRD Provinsi NTB, Ir H Misbach Mulyadi mengaku merasa tersanjung atas penyambutan Kaling Babakan Barat, Ahmad Mauludi bersama puluhan warganya.

Misbach Mulyadi paham dengan kesibukan warga di Lingkungan Babakan Barat ini. Namun, ia menyampaikan terima kasih kepada warga di Lingkungan Babakan Barat ini karena bisa menyempatkan diri untuk menghadiri acara reses tersebut.

Bahkan, Misbach Mulyadi juga minta dalam kesempatan lain nanti bisa terus dilakukan pertemuan. Karena memang sekali dalam tiga bulan, ia harus turun ke masyarakat untuk menyerap aspirasi. ‘’Dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) lalu, Alhamdulillah saya bisa terpilih menjadi Anggota DPRD Provinsi NTB, melalui Dapil Kota Mataram. Sehingga ini menjadi kewajiban saya untuk bertemu dengan warga di Lingkungan Babakan Barat,’’ kata Misbach Mulyadi.

Anggota DPRD Provinsi NTB, Ir H Misbach Mulyadi (tengah) foto bersama para warga Lingkungan Babakan Barat usai kegiatan reses.

Kedatangannya dalam reses ini, kata Misbach Mulyadi, tak lain utnuk menyerap aspirasi masyarakat di Lingkungan Babakan Barat. Karena dengan adanya masukan-masukan ini, setidaknya hal ini menjadi bahan untuk dibawa ke lembaga legislatif di Provinsi NTB. ‘’Sebenarnya yang lebih dekat dengan warga di sini adalah anggota dewan Kota Mataram untuk biaa menyerap aspirasi masyarkat. Sudah ada anggota dewan dewan Kota Mataram yang turun ke sini untuk menyerap aspirasi masyarakat?,’’ tanya Misbach Mulyadi kepada puluhan warga Lingkungan Babakan Barat yang teridiri dari para ibu-ibu, bapak-bapak, dan tokoh pemuda.

Dan secara spontanitas warga menjawab belum ada satu pun Anggota DPRD Kota Mataram yang turun ke Lingkungan Babakan Barat untuk menyerap aspirasi masyarakat. Artinya bahwa Ir H Misbach Mulyadi merupakan satu-satunya anggota dewan yang pertama berkenan turun ke masyarakat, terutama di Lingkungan Babakan Barat.

Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan tanya jawab. Kesempatan pertama diberikan M Nasir untuk menyampaikan uneg-unegnya. Ia menyampaikan bahwa di Lingkungan Babakan Barat ini terdapat home industry, hanya saja selama ini warga terkendala modal usaha. Selain itu, setelah diberlakukan konversi minyak tanah ke Elpiji (LPG) oleh pemerintah beberapa tahun lalu, dari sejak itu masyarakat pande besi yang sehari-hari memproduksi kompor minyak tanah, usahanya langsung mati total. ‘’Kalau tidak salah lebih dari 100 orang pengusaha pande besi yang usahanya mati total. Padahal waktu itu, para pejabat kita selalu mengatakan akan memberdayakan usaha rakyat. Tapi malah mematikan usaha rakyat dengan kehadiran konversi minyak tanah ke LPG. Semoga saja kehadiran Pak Misbach Mulyadi bisa membantu kami dari segi modal usaha, baik itu untuk pengusaha di bidang pande besi maupun usaha roti untuk ibu-ibu,’’ kata M Nasir.

Dalam kesempatan itu, M Nasir juga menyinggung masalah pengeras suara (Wireless), mengingat alat tersebut sangat penting untuk dipergunakan dalam berbagai acara di tengah-tengah masyarakat.

Anggota DPRD Provinsi NTB, Ir H Misbach Mulyadi (tengah) foto bersama para warga Lingkungan Babakan Barat usai kegiatan reses.

Menjawab apa yang disampaikan M Nasir tersebut, Misbach Mulyadi menjelaskan bahwa untuk konversi minyak tanah ke LPG (tabung gas) ini, ia berharap agar masyarakat di Lingkungan Babakan Barat bisa menyesuaikan diri. Lebih-lebih pemerintah telah mengeluarkan kebijakan tentang konversi minyak tanah ke LPG tersebut. ‘’Barangkali masyarakat kita di sini bisa memanfaatkan kompor gas,’’ katanya.

Terkait modal usaha, Misbach Mulyadi berjanji akan memprioritaskan pada tahun 2021 mendatang. Karena memang ada anggaran aspirasi Anggota DPRD NTB untuk disalurkan ke masyarakat. Hanya saja ia menyarankan agar masyarakat di Lingkungan Babakan Barat ini segera membentuk kelompok usaha dan juga segera membuat proposal. ‘’Sedangkan untuk pengeras suara (Wireless), kami akan segera realiasikan,’’ ucapnya.

Selanjutnya penanya kedua diberikan waktu kepada Sifa’iyah. Ia hanya menyampaikan masalah semakin menjamurnya Koperasi Simpan Pinjam yang memberikan kredit atau pinjaman dengan bunga tinggi, terutama kepada masyarakat di Lingkungan Babakan Barat.

Dalam kesempatan itu, Misbach Mulyadi memberikan saran agar tidak lagi mengambil kredit atau pinjaman dari Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dengan bunga tinggi, mengingat hal itu masuk dalam kategori riba. ‘’Biar pun kita susah, lebih baik jangan mengambil kredit atau pinjaman dari koperasi, karena itu adalah riba. Lebih baik sekarang ibu-ibu segera bentuk kelompok usaha dan ajukan proposal bantuan modal usaha, Insya Allah nanti pada tahun 2021 kami akan bantu modal usahanya. Dan bantuan itu tidak perlu dikembalikan, karena itu murni modal usaha untuk dikembangkan,’’ kata Misbach Mulyadi.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *