Kakanreg X BKN Denpasar Turun Cek Persiapan SKB CPNS di NTB

Suasana pengecekan ruang CAT untuk pelaksanaan SKB CPNS formasi 2019.
Kepala BKD Provinsi NTB, H Muhammad Nasir saat mendampingi Kakanreg X BKN Denpasar, Bambang Hari Samasto saat mengecek ruang CAT untuk pelaksanaan SKB CPNS formasi 2019di Provinsi NTB.

Oleh: Abdul Rasyid Z. |

MATARAM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Kepala Kantor Regional (Kakanreg) X Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Denpasar, Bambang Hari Samasto melakukan kunjungan ke Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) guna mengecek dari dekat bagaimana persiapan terkait pelaksananaan Seleksi Kompentensi Bidang Calon Pegawai Negeri Sipil (SKB CPNS) formasi 2019.

Dalam kunjungan Kakanreg X BKN Denpasar yang berlangsung di Kantor BKD Provinsi NTB, Kamis (6/8) tersebut, juga dihadiri oleh seluruh kepala BKPP/BKPSDM se-Pulau Lombok.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi NTB, Drs H Muhammad Nasir mengatakan, sesuai hasil pertemuan dengan Kakanreg X BKN Denpasar, setidaknya ada beberapa hal yang disampaikan, di antaranya; bahwa panitia tidak boleh menggugurkan peserta seleksi, walaupun peserta dari hasil Rapid Test reaktif. Pelaksanaan SKB dapat dilakukan peserta di ruang khusus, setelah mendapat rekomendasi dari tenada medis. ‘’Waktu untuk setiap pergantian sesi ± 90 menit, dapat digunakan untuk membersihkan sarana prasarana yang digunakan dalam seleksi SKB, seperti Ruang CAT, keyboard, mouse, kursi, meja, handle pintu, loker, serta penyemprotan cairan disenfektan,’’ kata M Nasir.

Selain itu, saat SKB CPNS berlangsung, diharapkan untuk mematikan AC dan membuka jendela. Hal ini dilakukan guna menghindari penyebaran virus Covid-19. Dan petugas/panitia yang bertugas pada ruang khusus, dilengkapi dengan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker, faceshield dan sarung tangan. ‘’Peserta akan dicek suhu tubuhnya di pintu masuk area tes, bila suhu tubuh peserta ≤37.3°c maka peserta dapat melakukan ke pos berikutnya. Tapi apabila suhu tubuh peserta >37.3°c maka akan dilakukan pemeriksaan sebanyak 2 (dua) kali dengan jarak waktu 5 (lima) menit, dan apabila suhu tubuh masih >37.3°c maka peserta akan diperiksa oleh tim medis,’’ ujarnya.

Namun apabila tim medis merekomendasikan untuk mengikuti tes, maka peserta dapat melakukan tes pada ruang khusus, tetapi bila tidak mendapat rekomendasi, maka peserta akan mengikuti tes pada H+1 pelaksanaan SKB. ‘’Bagi panitia penyelenggara juga disarankan ada Ambulance yang standby,’’ ucapnya.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *