Upaya Kendalikan Covid-19, Diperlukan Inovasi Solutif dari Aspek Ekonomi

Webinar BI Mengajar
Screenshoot kegiatan program BI Mengajar, Rabu (4/8/2021).

MATARAM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Sejalan dengan upaya pengendalian Covid-19, dari aspek ekonomi diperlukan inovasi yang dapat menjadi solusi untuk menggerakkan ekonomi masyarakat di tengah keterbatasan aktivitas fisik masyarakat. Salah satu inovasi tersebut adalah ekonomi dan keuangan digital.

Hal tersebut terungkap dalam kegiatana webinar Bank Indonesia Mengajar (BI Mengajar) yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB dan Bank Indonesia Institute bekerja sama dengan Universitas Mataram (Unram), pada Rabu (4/8/2021).

Pandemi Covid-19 menyebabkan dampak yang luas, baik pada aspek kesehatan maupun aspek ekonomi. Dari sisi ekonomi, NTB mengalami kontraksi pada triwulan I-2021 sebesar 1,13% (yoy), kondisi ini membaik dibandingkan kontraksi di triwulan IV-2020 sebesar 3,03% (yoy).

Sementara itu, pengendalian kasus Covid-19 di NTB masih dihadapkan pada sejumlah tantangan menuju herd immunity adalah sebesar 3,9 juta jiwa. Oleh sebab itu, percepatan vaksinasi Covid-19 di Provinsi NTB menjadi salah satu kunci dan prioritas Pemerintah Daerah untuk menyukseskan Pemulihan Ekonomi NTB.

Deputi Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi dalam paparannya menyampaikan pentingnya mengenai ekonomi dan keuangan digital serta peran Bank Indonesia (BI) dalam rangka mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Pada kesempatan tersebut pun dilakukan penyerahan bantuan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) berupa sarana prasarana pengembangan ekonomi perguruan tinggi kepada Universitas Mataram (Unram) dalam rangka mendukung peningkatan pendidikan di Indonesia.

Rektor Univesritas Mataram (Unram), Prof HL Husni mengapresiasi komitmen Bank Indonesia (BI) untuk berpartisipasi dalam upaya peningkatan pendidikan di Indonesia.

Lebih-lebih program BI Mengajar ini merupakan salah satu bentuk dukungan Bank Indonesia (BI) dalam meningkatkan literasi ekonomi dan kebanksentralan melalui kegiatan pengajaran sebagai sarana komunikasi kebijakan yang dikemas dalam materi edukatif dan menarik sehingga mudah dipahami oleh peserta.

‘’Partisipan kegiatan BI Mengajar terdiri dari para civitas akademika, dosen, guru, mahasiswa, dan siswa yang berada di NTB dan merupakan salah satu upaya mendukung pemulihan ekonomi daerah,’’ kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB, Iwan Kurniawan.

Program BI Mengajar ini merupakan rangkaian dari perayaan HUT Bank Indonesia (BI) ke-68 dan HUT RI ke-76 yang juga disinergikan dengan kegiatan penyerahan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) dengan tema ‘’Memperkuat Inovasi, Sinergi, dan Kepedulian Sosial sebagai Kontribusi bagi Pemulihan Ekonomi Nasional’’.

Adapun narasumber yang diundang dalam kegiatan program BI Mengajar tersebut yakni Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia, Rosmaya Hadi, dan diikuti oleh sekit ar 2.316 peserta dari perguruan tinggi dan sekolah yang ada di Provinsi NTB.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *