Peternak dan Saudagar Minta Pasar Hewan Masbagik Segera Dibuka

Kadisnak Lotim saat Foto Bersama
Kadisnak Lombok Timur, H Masyhuri (dua dari kiri) bersama perwakilan peternak dan saudagar ternak.

LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ternak yang menghebohkan tanah air, masih berbuntut semakin menyudutkan perekonomian para peternak dan para saudagar yang menggantungkan hidupnya dari hasil jual beli ternak.

Pasalnya, sejak mewabahnya penyakit moncong sapi ini, atas instruksi Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Pemkab Lotim) menutup pasar ternak Masbagik yang belum diketahui pasti entah sampai kapan bisa diramaikan ternak lagi.

Untuk tidak semakin berlarut-larutnya kesulitan ekonomi para peternak dan para pedagang peternak, mereka bertemu dengan Kepala Dinas Peternakan Lombok Timur, H Masyhuri. Pertemuan dilakukan di kediaman Sarbini salah seorang anggota DPRD Lombok Timur, pada Selasa kemarin (2/8/2022).

Tujuan para perwakilan peternak dan saudagar menemui Kadisnak, meminta Pemkab Lombok Timur membuka pasar ternak Masbagik. “Kami berharap Pemerintah Kabupaten Lombok Timur secepatnya membuka pasar hewan Masbagik, karena peternak di Lombok Timur bisa memasarkan ternaknnya, mengingat sudah hampir 3 bulan pasar hewan ditutup,” katanya.

Atas penutupan pusat transaksi jual-beli hewan Lombok Timur itu katanya, para perternak dan saudagar mengaku sudah 3 bulan ternak mereka melempem. Pun para saudagar juga tidak bisa menutupi kebutuhan keluarga akibat tidak pemasukan dari hasil jual beli ternak.

“Saya sangat kasihan melihat keadaan para peternak dan para saudagar sapi yang tidak bisa memasarkan hewan ternaknya, akibatnya keadaan ekonomi para peternak dan saudagar sapi saat ini tidak ada alternatif, mata pencaharian lain guna memenuhi kebutuhan hidup,” tutur Burhanuddin, perwakilan peternak asal Pringgasela.

Di tempat yang sama, Kadisnak Lombok Timur, H Masyhuri didampingi beberapa staf bersama dokter hewan Hultatang serta kepala pasar Ternak Masbagik dalam pertemuan tersebut memaparkan bahwa permasalahan ini ditangani oleh Satgas yang dipimpin olek Sekda dan BNPB Lombok Timur kareba kasus PMK ini masuk kategori bencana.

“Sapi kita di Lmbok Timur masih ada yang belum terjangkit sehingga itu yg dihawatirkan supaya tidak tertular penyakit PMK. selain itu kami juga masih berpegang pada surat edaran menteri, surat edaran pemprov dan kabupaten terkait penutupan pasar hewan,” tegasnya

Pada kesempatan tersebut, drh Hultatang juga menyampaikan, saat ini sedang berlangsung kegiatan vaksinasi ternak di kecamatan Pringgasela dan sudah diturunkan 1200 vaksin gratis.

“Kami harap supaya para peternak tidak menolak untuk divaksin ternaknya demi kesehatan hewan piaraannya. Ini juga menjadi pedoman kami untuk membuka pasar hewan, jiga sudah sampai 80% ternak divaksin maka pasar hewan bisa dibuka kembali,” jelasnya.

Perlu menjadi pertimbangan katanya, ternak yang diperjual-belikan di pasar ternak Masbagik, tidak hanya berasal dari wilayah Lombok Timur saja, namun juga datang dari luar Lombok Timur. Hal ini tidak bisa dikesampingkan kemungkinan penularan terjadi dari ternak yang datang dari luar.

“Hewan ternak ini bisa berasal dari Lombok Tengah, Lombok Barat, Lombok Utara, sehingga penanganan kasus PMK ini juga perlu kita koordinasi dengan Pemerintah Provinsi NTB,” tandasnya.(Kml)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *