WSBK Mandalika 2022 Jadi Trigger Kebangkitan Wisata NTB

I Wayan Karioka
Ex Managing Director The Mandalika, I Wayan Karioka (paling kanan) saat menjadi pembicara pada Seminar Nasional dengan tema ''Partisipasi Masyarakat Lombok Diaspora dalam Sukseskan WSBK Mandalika 2022 & Event Internasional Lainnya'', yang digelar oleh HIMALO, di Bale HIMALO, Jl. Tebet Dalam I G No.20, Tebet, Jakarta Selatan, pada Rabu sore (9/11/2022).

JAKARTA, LOMBOKTODAY.CO.ID – Ex Managing Director The Mandalika, I Wayan Karioka menjelaskan bahwa event World Superbike Championship (WSBK) Mandalika 2022 yang akan berlangsung di Sirkuit Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng), pada 11-13 Nopember 2022, bisa menjadi trigger kebangkitan wisata NTB.

Jadi, destinasi-destinasi wisata lainnya harus segera berbenah, supaya bisa menjadi tujuan sekunder bagi tamu-tamu mancanegara maupun domestik setelah Mandalika.

‘’Misalkan orang datang ke event WSBK itu bisa 3 hingga 4 hari. Mereka jangan di Mandalika terus, tapi mereka harus ke Sembalun, Senggigi, dan tempat-tempat wisata lainnya. Sehingga semua destinasi wisata yang ada, baik itu di Pulau Lombok dan Sumbawa harus digarap,’’ kata I Wayan Karioka, saat sebagai pembicara pada Seminar Nasional yang digelar HIMALO, di Bale HIMALO, Jl. Tebet Dalam I G No.20 Tebet, Jakarta Selatan, pada Rabu sore (9/11/2022).

Hal ini penting, lanjut Oka, demikian I Wayan Karioka biasa disapa, agar tamu mancanegara maupun domestik yang datang ke NTB merasa aman, nyaman dan berkesan. Supaya mereka datang kembali. Artinya, tidak hanya datang sekali saja, lantaran tidak ada kesan yang dia dapatkan selama berkunjung ke NTB.

Memang sesuai data yang disampaikan oleh PHRI di Biro Pusat Statistik, Oka menyebut occupancy rate hotel sebelum event MotoGP itu berkisar antara 30% hingga 40%. Tapi selama event MotoGP berlangsung, naik menjadi 100%. Meski lonjakan occupancy rate cukup tinggi, tapi itu bukan pengunjung loyal.

‘’Kalau mengkaji occupancy rate di Nusa Dua, Bali, itu sekitar 80%. Dari angka tersebut, sebanyak 50% adalah pengunjung loyal. Nah, NTB harus bisa menciptakan pengunjung-pengunjung yang loyal, supaya 30% hingga 40% occupancy rate ini bisa naik 75%. Supaya para investor di sektor-sektor wisata itu layak untuk menanam modalnya di NTB,’’ ungkap Oka.

Untuk menciptakan pengunjung-pengunjung loyal, menurut Oka, dari segi keamanan dan kenyamanan tamu harus benar-benar dijaga. Di samping juga ada atraksi-atraksi lain yang bisa memberikan kesan.

‘’Misalkan setiap tahun baru itu kesannya seperti ini, setiap event Bau Nyale itu kesannya seperti ini, sehingga tamu itu setiap tahun dan setiap event pasti akan datang lagi. Nah, ini yang perlu kita harapkan, agar digarap secara professional pada masing-masing event tersebut,’’ kata Oka sembari menekankan bahwa hal ini dibutuhkan partisipasi semua pihak, mengingat fasilitas sudah tersedia dan tinggal dimanfaatkan serta dikelola dengan sebaik mungkin.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *