Jaga Stok Pangan, Lombok Timur Siapkan Lahan 4.000 Ha untuk Gertam

Pj Bupati Lotim Menanam Bibit Padi
Pj Bupati Lotim, HM Juaini Taofik saat hadir dan melakukan penanaman bibit padi bersama sejumlah pejabat, kelompok tani dan penyuluh sobat tani, di Desa Montong Betok, Kecamatan Montong Gading.

LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Mengatasi dampak el nino di antaranya penurunan produksi pangan, di Lombok Timur disiapkan lahan seluas 4.000 hektare (Ha) untuk menanam padi. Ini sejalan dengan program pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) yaitu gerakan tanam nasional (Gertam).

Gertam di Lombok Timur di antaranya dilaksanakan Rabu (25/10/2023) di Desa Montong Betok, Kecamatan Montong Gading. Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur (Lotim), HM Juaini Taofik hadir dan melakukan penanaman bibit padi bersama sejumlah pejabat juga kelompok tani dan penyuluh sobat tani.

Pj Bupati dalam sambutannya mengingatkan bahwa ketersediaan stok pangan berdampak terhadap ketahanan, bahkan kedaulatan bangsa. Karena itu, dengan bangga ia menyampaikan NTB menjadi satu-satunya provinsi di Indonesia yang tidak memesan beras impor, kendati diakui ada kenaikan harga beras.

Mengatasi kenaikan harga tersebut, Pemda bersama Bulog telah melakukan berbagai upaya stabilisasi harga seperti operasi pasar dan penyaluran bantuan pangan, termasuk gerakan tanam tersebut.

Terkait ketersediaan beras, Juaini Taofik menegaskan Lombok Timur masih memiliki cadangan pangan sebesar 47.823 ton atau masih mencukupi hingga tiga bulan ke depan. Ia juga menyampaikan keberadaan 41.528,82 Ha lahan sawah di Lombok Timur yang telah ditetapkan menjadi lahan pertanian yang dilindungi sesuai Peraturan Bupati Nomer 423/2022 tentang Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan yang harus terus dijaga.

Pada penutupan sambutannya, Pj Bupati menyampaikan terima kasihnya kepada semua pihak termasuk petani, penyuluh pertanian, dan seluruh pihak yang telah mendukung suksesnya kegiatan tersebut.

Gertam secara nasional difokuskan di 10 lokasi dan NTB menjadi salah satunya dengan luas lahan mencapai 12.000 hektare yang tersebar di lima kabupaten. Diharapkan 4.000 hektare lahan tanam tersebut akan menghasilkan sedikitnya 16 ribu ton gabah basah.(Kml)