Sejumlah Aktivis Lombok Timur Kecam Sikap Komisi Informasi NTB

Tiga Aktivis Lombok Timur
DARI KIRI: Eko Rahady, Zuarno Saputra, dan Rohman Rofiki.

LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Buntut dari sikap kecewa Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur (Lotim), HM Juaini Taofik atas sikap Komisioner Komisi Imformasi (KI) Provinsi NTB, atas pengalihan Desa Sepit, Kecamatan Keruak sebagai nominator untuk mengikuti Apresiasi Keterbukaan Informasi Publik (AKIP) tingkat nasional yang dialihkan ke Desa Kawo, Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) mengundang reaksi kecaman dari sejumlah aktivis Lombok Timur.

Sebagaimana dilansir media ini sebelumnya, sekitar tiga pekan setelah Komisi Informasi NTB melakukan visitasi pada tiga desa di Lombok Timur, pihak KI NTB menyampaikan langsung kepada Pj Bupati Lotim, HM Juaini Taofik saat itu masih dalam posisi jabatan Sekda yang menyatakan bahwa Desa Sepit, Kecamatan Keruak mendapat nominasi untuk diajukan ke tingkat nasional.

Semenjak itu, Pj Bupati Lotim mulai turun gunung langsung ke Desa Sepit untuk melakukan pembinaan guna mempersiapkan Desa Sepit yang akan mewakili Lombok Timur ke ajang Apresiasi Keterbukaan Imformasi Publik (AKIP) nasional. Tak hanya itu, guna meraih dukungan dan doa masyarakat Lombok Timur, Juaini Taopik pun melakukan ekspose melalui berbagai media.

Sebagai dukungan moral atas kekecewaan Pj Bupati Lotim itu, tiga aktivis Lombok Timur mengeluarkan pernyataan bernada kecaman terhadap Komisi Informasi (KI) NTB melalui WhatsApp (WA) yang dikirim ke Redaksi Lomboktoday.co.id.

Di antaranya datang dari Ketua Forum Rakyat Bersatu (FRB), Eko Rahady, SH., dengan lantang lawyer yang akrab disapa Eko itu menelpon langsung kepada wartawan media ini. Dia menyatakan sikap KI NTB telah mencederai perasaan pemerintah dan masyarakat Lombok Timur.

Bahkan Eko menduga ada pemupakatan jahat pihak KI NTB. ‘’Bagaimana NTB bisa maju jika masih ada lembaga negara di daerah ini yang main-main,’’ tegasnya.

Setali tiga uang dengan Eko, Ketua DPD KNPI Lombok Timur, Zuarno Saputra melalui pesan WA mengaku ikut kecewa berat dengan perilaku KI NTB. Zuarno menyebut, Desa Sepit secara nilai masuk nominasi, namun tiba-tiba tidak jadi diajukan.

‘’Kami sangat kecewa dengan kejadian ini, patut untuk dicurigai ada main mata oleh Komisi Informasi NTB. DPD II KNPI Lotim mengecam atas dugaan main mata yang dilakukan Komisi Informasi NTB. Mungkin karena Pj Gubernurnya dari Loteng,’’ tudingnya.

Sementara itu, Ketua Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) NTB, Rohman Rofiki menyebut kasus ini sebagai penghinaan. Sikap Komisi Informasi Provinsi NTB ini membuktikan cerminan model penyelenggaraan lembaga negara yang plin-plan.

Pasalnya, kata Rohman Rofiki, mereka (KI NTB, Red) sudah jelas-jelas menyampaikan bahwa Desa Sepit, yang layak diajukan ke tingkat nasional. ‘’Jadi, perlu dipertanyakan apa landasan mereka tiba-tiba merubah itu ke desa yang lain. Komisi tersebut seperti menjilat ludah sendiri, dan patut dipertanyakan bisa jadi indikasi kong-kalikong di belakang,’’ sorotnya.(Kml)