Hindari Jeratan Rentenir, Pj Bupati Lombok Timur Fasilitasi 6 Ribu Pelaku UMKM

Fose Bersama UMKM
Pj Bupati Lotim, HM Juaini Taofik (pakai kemeja putih) saat fose bersama para pelaku UMKM.

LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Program ‘’Lotim Berkembang’’ dengan pola kredit tanpa bunga bagi pelaku UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) di Kabupaten Lombok Timur (Lotim), diyakini mampu melepas para pengusaha kecil menengah di daerah ini dari jeratan kaum ‘’lintah darat’’ alias rentenir.

Karenanya, Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur (Lotim), HM Juaini Taofik memutuskan untuk melanjutkan dan mengembangkan program yang digulirkan sejak tahun 2020 itu dari sisi permodalan melalui pinjaman lunak dan memperbesar kelompok sasaran.

Tahun 2022 lalu, ‘’Lotim Berkembang’’ selain telah memberikan bantuan subsidi bunga bagi peternak, juga bagi pelaku UMKM. Guna mendukung program ini, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Pemkab Lotim) menggandeng PT Pegadaian. Melalui donatur yang sama, saat ini disalurkan kredit usaha rakyat (KUR) dengan sasaran para pelaku UMKM.

Tahun 2024, ‘’Lotim Berkembang’’ kembali menjadi salah satu program unggulan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kabupaten Lotim yang ditandai dengan dilaunchingnya kembali program tersebut. Pj Bupati Lotim menggelar acara peluncuran program tersebut, pada Rabu (17/1/2024).

Pj Bupati Lotim, HM Juaini Taofik menyampaikan apresiasi kepada PT Pegadaian Syariah area Lombok yang telah mendukung program ‘’Lotim Berkembang’’. ‘’Berkat kerja sama tersebut dengan stimulus Rp1,3 miliar saat ini, program itu telah dapat memfasilitasi lebih dari 6.000 pelaku UMKM dengan nilai investasi mencapai Rp47 miliar,’’ jelasnya.

Juaini Taofik menambahkan, tahun 2024 ini, untuk UMKM dialokasikan Rp1 miliar yang diharapkan dapat menyasar tak kurang dari 7.000 pelaku UMKM dengan nilai keseluruhan dalam kisaran Rp50-60 miliar.

Diharapkannya, program tersebut dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan yang terpenting menurunkan angka kemiskinan ekstrem di daerah ini dengan tanpa harus ketergantungan pada rentenir yang nyata-nyata menyedot darah rakyat.(Kml)