Cegah Perkawinan Anak

Pj Bupati Lotim, HM Juaini Taofik
Pj Bupati Lotim, HM Juaini Taofik.

LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Di awal menduduki jabatan sebagai Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur (Lotim), HM Juaini Taofik mengaku menerapkan strategi yaitu melibatkan berbagai lembaga Non Government Organisation (NGO) atau disebut LSM sebagai mitra yang banyak membantu pemerintah.

Hal itu diakui Pj Bupati Lotim, HM Juaini Taofik saat membuka kegiatan Gawe Gubuk sekaligus Kick Off Program Better Sexual and Reproductive Health and Rights For All in Indonesia (Berani) II, di Kantor Desa Lendang Nangka Utara, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur (Lotim), pada Selasa (14/5/2024).

Pj Bupati yang kini beralih sapaan dari Kak Ofik menjadi Mbah Ofik itu juga mengapresiasi kegiatan yang dilakukan secara kolaboratif melibatkan OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Pemkab Lotim) itu. Ia berharap model yang diterapkan pada kegiatan tersebut dapat direplikasi untuk pembangunan di sektor lainnya.

Terkait perkawinan usia anak itu bagi kakek yang baru beberapa bulan dikaruniai cucu pertama itu dinyatakannya akan menimbulkan berbagai dampak. Selain stunting yang terus berupaya ditekan, kasus perceraian dinilai menjadi salah satu dampak perkawinan usia anak. Karena itu, ia mengingatkan untuk Bersama-sama mencegah perkawinan usia anak.

Karenanya, Juaini Taofik berharap kepala desa (Kades) dan seluruh OPD yang terlibat dalam program Berani II, selain dapat mengawal program itu dan memastikannya berjalan dengan lancar, juga mempelajari model pelaksanaannya sehingga bisa diaplikasikan dalam pembangunan yang lain. Selain itu, memperkuat sinergi juga sangat diharapkan.

Program Berani II merupakan replikasi dari Berani I yang dilaksanakan tahun 2022 lalu dengan penekanan di antaranya pada peningkatan kapasitas pelayanan anak, dan penguatan koordinasi untuk pencegahan perkawinan anak. Pernikahan anak menjadi prioritas yang sedang dilakukan oleh pemerintah dan menjadi salah satu tujuan RPJMN.

Selain di Lombok Timur Program Berani sebelumnya telah dilakukan di Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) dan Kabupaten Lombok Utara (KLU). Ada lima desa yang menjadi dampingan LPA NTB di Lombok Timur, yaitu Desa Jurit dan Aik Dewa di Kecamatan Pringgasela serta Desa Lendang Nangka, Lendang Nangka Utara dan Paok Motong di Kecamatan Masbagik.

Pada kesempatan tersebut dilakukan penandatanganan komitmen bersama Pencegahan Perkawinan Anak Layanan Integrasi Dukungan Anak (Gawe Gubuk). Kegiatan ini merupakan kerja sama Pemda Lotim dengan LPA NTB dan UNICEF serta Pemerintah Kanada.(Kml)