Siswi SMP Diduga Diperkosa Secara Bergilir

LOTIM, LOMBOKTODAY.CO.ID — Apes nasib salah seorang siswi SMPN di Lotim, Sr (15 tahun), menjadi korban pemerkosaan yang diduga dilakukan oleh lima orang warga secara bergiliran, pada Rabu kemarin (2/1). Lokasi kejadiannya di rumah salah seorang pelaku, Lf (25 tahun), warga Kelayu, Kecamatan Selong, dan dikenal korban.

Kronologis kejadiannya, aksi pemerkosaan terhadap korban dilakukan secara bergiliran oleh pelaku, dengan terlebih dahulu pelaku mengikat tangan korban. Bahkan, melakukan pengancaman akan membunuh korban jika menceritakan apa yang dilakukan pelaku kepada orang lain. Kasus pemerkosaan ini, sudah dilaporkan oleh korban bersama keluarganya ke Mapolres Lotim, untuk diproses sesuai hukum yang ada. Karena, tidak terima atas perbuatan pelaku yang telah merenggut masa depan korban.

Kapolres Lotim melalui Kasat Reskrim, AKP Yuyan Priatmaja, saat dikonfirmasi membenarkan, bila pihaknya telah menerima laporan dari korban bersama keluarganya, mengenai kasus pemerkosaan yang dilakukan lima warga di rumah salah seorang pelaku yang dikenal dekat sama korban. Begitu menerima laporan, pihaknya langsung menindaklanjuti laporan korban bersama keluarganya tersebut.

Tapi, sampai saat ini pihaknya masih belum berhasil menemukan pelaku guna mempertanggung jawabkan perbuatannya di depan hukum. ‘’Warga yang diperkosa secara bergalirian oleh lima orang pelaku, masih berstatus siswi SMP. Sehingga, pihak keluarganya kaget dan marah ketika mendengar cerita dari korban,’’ kata Yuyan Priatmaja.

Mantan Kasat Reskrim Polresta Bima ini menjelaskan, kasus pemerkosaan yang menimpa korban ini bermula dari salah seorang pelaku menjemput korban sekitar pukul 09.00 Wita, di wilayah Desa Songak, Kecamatan Sakra, dengan terlebih dahulu korban dan pelaku saling berkomunikasi melalui via ponselnya. Selanjutnya, pelaku dan korban berjanji untuk bertemu dan bersama-sama akan merayakan tahun baru. Sehingga, ajakan dari pelaku disanggupi oleh korban. Saat dijemput, korban langsung naik sepeda motor bersama pelaku, tanpa ada rasa curiga sedikitpun.

Begitu tiba di Kelayu, korban malah dibawa pelaku ke rumahnya yang ada di wilayah Kelayu yang kebetulan kondisi sepi dan tidak ada orang. Di tempat inilah timbul niat bejat pelaku untuk memperkosa korban, dengan langsung mengikat kedua tangan dan menutup mulut korban, agar tidak berteriak. Tak hanya itu, pelaku juga mengancam korban akan dibunuh, bila menceritakan kepada orang lain terhadap apa yang telah terjadi. Itulah yang membuat korban menjadi takut dan pasrah terhadap apa yang dilakukan pelaku, hingga menghilangkan mahkota kegadisannya.

‘’Menurut pengkuan korban, pelaku yang mengajaknya pergi, dan diperkosa sebanyak dua kali. Setelah pelaku pertama melakukan pemerkosaan, kemudian empat pelaku lainnya datang dan memperkosa korban sekali secara bergiliran,’’ ungkapnya.

Setelah kejadian tersebut, lanjut Yuyan, korban kemudian diantar pelaku sampai di Taman Kota Selong, sekitar pukul 12.00 Wita. Selanjutnya, korban dibawa oleh warga ke Mapolres Lotim, dan menceritakan apa yang sebenarnya tengah menimpanya. Setelah itu, baru korban memberitahukan ke pihak keluarganya, dan kasusnya langsung dilaporkan ke Polres Lotim untuk diproses sesuai dengan hukum yang berlaku.

Petugas bersama korban sempat mendatangi TKP yang dijadikan lokasi pemerkosaan itu, tapi oleh korban tidak mengingatkan. ‘’Kami masih terus melakukan pencarian dan pengejaran terhadap pelaku, bahkan kami sudah mencari ke rumah pelaku, tapi belum ditemukan,’’ ujarnya.(Sr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *