Empat Mahasiswa UNDIP Disandera Warga

LOTIM, LOMBOKTODAY.CO.ID — Empat mahasiswa Universitas Diponogoro (Undip) Semarang, Jawa Tengah, bersama satu orang sopirnya disandera selama tiga jam, yakni dari pukul 10.00 Wita hingga pukul 13.00 Wita, oleh warga Dusun Sukamulia, Desa Pohgading Timur, Kecamatan Pringgabaya, Rabu (27/2).

Keempat mahasiswa Undip itu, diantaranya Yusuf, Agung, Adi dan Budi. Mereka berencana akan melakukan penelitian masalah biota laut di wilayah pantai Dusun Sukamulia. Warga menyandera empat mahasiswa itu, karena dikira investor yang akan melakukan penelitian masalah pasir besi di wilayah tersebut. Sehingga, ini yang menyebabkan masyarakat menjadi curiga, dan melakukan penyenderaan terhadap mobil AVF.

Tapi, keempat mahasiawa itu sudah dibebaskan oleh aparat kepolisian, setelah warga diberikan penjelasan oleh Camat Pringgabaya, H Rumiling dan aparat kepolisian mengenai tujuan mahasiswa datang untuk melakukan penelitian.

Camat Pringgabaya, H Rumiling saat dikonfirmasi membenarkan bila empat mahasiswa dari Undip Semarang yang akan melakukan penelitian di wilayah tersebut, di sandera oleh warga sekitarnya. Mereka datang ke lokasi itu, tanpa minta ijin kepada pihaknya maupun pemerintah desa setempat.

‘’Memang betul, ada empat mahasiswa yang disandera bersama mobil AVF yang digunakan untuk masuk ke lokasi tersebut. Tapi, kami sudah membebaskan keempat mahasiswa dari penyanderaan setelah warga diberikan penjelasan,’’ katanya.

Dari penjelasan yang disampaikan keempat mahasiswa itu di lokasi, kata Rumiling, maksud kedatangan mereka adalah untuk melakukan penelitian di dusun Sukamulia, Desa Pohgading Timur, yang menjadi salah satu lokasi potensi pasir besi di wilayah Kecamatan Pringgebaya. Dimana, rencana awal akan didampingi oleh salah satu pegawai Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Lotim. Tapi, berhubung pada hari yang telah ditentukan untuk turun melakukan penelitian, ternyata pegawai DKP Lotim yang akan mendampingi mahasiswa itu tidak dapat ikut, karena dalam keadaan sakit.

Kemudian dengan inisiatif sendiri, keempat mahasiswa bersama sopirnya menggunakan mobil ke lokasi tersebut. Bahkan sempat turun di lokasi yang dituju, tapi keempat mahasiswa itu disuruh balik oleh warga. Nah, saat di tengah perjalanan pulang, mobil keempat mahasiswa itu kemudian dihadang oleh puluhan warga, lalu dilakukan penyandraan.

‘’Untung kami cepat datang ke lokasi bersama aparat untuk mengamankan keempat mahasiswa yang disandera warga tersebut. Karena kalau tidak, tentu sesuatu hal pasti akan menimpa keempat mahasiswa itu. Menurut pengakuan mahasiswa itu, sudah memperoleh ijin untuk melakukan penelitian, akan tetapi kami belum melihat surat ijinnya,’’ ungkapnya.

Di tempat terpisah, Kapolsek Pringgabaya, Kompol Eko Mulyadi saat dikonfirmasi membenarkan bila terdapat empat mahasiswa Undip Semarang bersama sopir yang membawa mereka sempat disandera oleh warga di wilayah Dusun Sukamulia, Desa Pohgading. Karena mereka dikira investor yang akan melakukan penelitian masalah pasir besi. Tapi, setelah diberikan penjelasan kepada warga mengenai tujuan mahasiswa yang mereka sandera itu, akhirnya warga pun membebaskan keempat mahasiswa, termasuk mobil yang digunakan mahasiswa menuju lokasi penelitian.

‘’Keempat mahasiswa yang sempat disandera warga, kini sudah dibebaskan. Bahkan, sudah pulang dari lokasi. Saat pulang, mereka dikawal aparat dari lokasi tempat mereka disandera,’’ katanya.(sr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *