Begitu Sulitnya Mengolah Lahan di Pulau Adonara

WATOONE, LOMBOKTODAY.CO.ID — Di lahan dengan kemiringan mendekati 70 derajat inilah, sejumlah petani di Desa Watoone, Kecamatan Witihama, Pulau Adonara, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengolah ladangnya.

Begitu sulitnya menemukan tanah rata di tempat ini. Tak hanya tanah rata, tanah yang jarang dijumpai batu pun jarang. Ini pun baru salah satu kesulitan disamping sejumlah kesulitan yang lain. Misalnya, hasil usaha tani yang jika dijual, nilainya tak seberapa. Jarak kebun dengan kampung yang sedemikian jauh dan untuk sementara ini hanya bisa diangkut dengan menggunakan tenaga manusia.

Yang tak kalah hebohnya, warga pun harus berjibaku dengan hama tikus yang acapkali menggerogoti hasil tanah mereka. Kebun mereka yang rata-rata berbatasan dengan bukit batu, memang sering menjadi santapan empuk tikus-tikus yang besarnya mendekati anak anjing.

Namun warga setempat tak sembarangan membunuh tikus-tikus itu. Berdasarkan fakta yang dijumpai, meski tikus begitu banyak, mereka tak menghabiskan hingga ‘bersih’ hasil tanah masyarakat.

Menurut kepercayaan masyarakat setempat, tikus-tikus itu tak sembarangan menggerogoti hasil tanah masyarakat. Konon, hal itu sampai terjadi karena kadang-kadang warga melupakan ritual yang semestinya harus dijalankan, baik saat menanam, maupun panen. Karena itu, jika hama tikus mulai merajalela, upacara atau ritual adat pun digelar. Fakta yang ada, setelah ritual dilangsungkan, tikus-tikus itu seakan hilang ditelan bumi.(ama)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *