Minim Promosi dan Fasilitas, Museum NTB Sepi Pengunjung

KOLEKSI MUSEUM: Salah satu pengunjung Museum NTB terlihat sedang asyik melihat aneka koleksi benda bersejarah yang ada di ruang pajang.(Foto: Sigit SL/Lomboktoday.co.id)
KOLEKSI MUSEUM: Salah satu pengunjung Museum NTB terlihat sedang asyik melihat aneka koleksi benda bersejarah yang ada di ruang pajang.(Foto: Sigit SL/Lomboktoday.co.id)
KOLEKSI MUSEUM: Salah satu pengunjung Museum NTB terlihat sedang asyik melihat aneka koleksi benda bersejarah yang ada di ruang pajang.(Foto: Sigit SL/Lomboktoday.co.id)

MATARAM, Lomboktoday.co.id – Dari tahun ke tahun, trend kunjungan ke Museum NTB jumlahnya selalu mengalami penurunan. Kalau tahun 2011 jumlah pengunjung ada sebanyak 34.721 orang, maka tahun 2012 turun menjadi 33.262 orang, dan tahun 2013 hingga bulan November tercatat hanya sebanyak 25.987 orang.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Museum NTB, Lalu Muhammad Faozal, ketika menggelar cofe morning di halaman Museum NTB, Rabu (13/11).  ‘’Kami sadar, semua terjadi sebagai akibat minimnya promosi dan fasilitas yang ada di Museum NTB. Seperti AC mati, membuat para pengunjung menjadi tidak nyaman,’’ kata mantan Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB ini prihatin.

Karena itu, di era kepemimpinannya sekarang, Faozal bertekad untuk kembali menghidupkan Museum NTB, dengan jargon baru ‘’Ayo ke Museum’’. ‘’Salah satu strategi yang sedang kami jalankan, yaitu dengan menggelar cofe morning secara rutin di Museum NTB, yang dihadiri unsur pemerintah daerah, para tokoh seniman dan budayawan, pelaku/asosiasi usaha wisata, termasuk unsur media,’’ jelas Faozal.

Kepala Museum NTB, Lalu Muhammad Faozal
Kepala Museum NTB, Lalu Muhammad Faozal

Sebenarnya sambung Faozal, ada beberapa item kegiatan yang telah disusun untuk pengembangan Museum NTB, seperti menggandeng pihak Dinas Pendidikan agar mewajibkan siswa sekolah untuk berkunjung ke Museum NTB, menggelar lomba-lomba seperti lomba busana adat, mewarnai, dan lainnya.

‘’Selain itu, kami juga tengah menyiapkan sebuah ruangan untuk audio visual (bioskop mini) yang bisa memutar film-film tentang NTB. Untuk itu kami juga telah bersurat ke Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), meminta kepingan-kepingan film dokumenter tentang sejarah NTB, untuk kami putar di Museum NTB,’’ jelas mantan Kabag Humas Setda NTB ini.

‘’Melalui Cofe Morning, apapun masukan dan kritikan yang diberikan, akan kami tampung, untuk selanjutnya kami gunakan sebagai acuan pengembangan Museum NTB,’’ lanjut Faozal.

Sementara itu, dukungan pengembangan dan menghidupkan kembali Museum NTB melalui program Visit Museum 2014, juga disampaikan Wakil Gubernur NTB, H Muhammad Amin.

‘’Museum NTB merupakan lembaga ilmu yang menyimpan berbagai benda sejarah, dan merekam perkembangan peradaban manusia NTB di masa lalu. Sehingga kalau ingin mengetahui seperti apa NTB di masa lalu, maka jawabannya hanya bisa ditemukan dengan berkunjung ke Museum NTB,’’ ucap Amin.

Dukungan senada juga disampaikan AsistenTata Praja dan Aparatur Setda ProvinsiNTB, H Rosiadi Sayuty, bahwa terkait pelibatan dunia pendidikan untuk secara reguler berkunjung ke Museum, agar di-APBD-kan, termasuk upaya promosi melalui media, sehingga dapat dianggarkan oleh pemerintah daerah.

‘’Menghidupkan Museum NTB, merupakan tanggung jawab semua pihak, tidak terkecuali Pemerintah Provinsi NTB. Untuk itu, kepada pengelola Museum NTB (Kepala Museum NTB), agar segera membuat usulan kepada pemerintah daerah terkait program kunjungan dari kalangan dunia pendidikan, serta upaya promosi melalui berbagai media massa, agar pembiayannya bisa dianggarkan melalui APBD NTB,’’ pinta Rosiadi.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NTB, H Muhammad Nasir, juga mengakui, bahwa Museum NTB merupakan salah satu destinasi wisata yang kalau dikembangkan secara profesional, dapat menjadi salah satu daya tarik bagi kunjungan wisatawan.

Di luar negeri menurutnya, ketika kali pertama wisatawan berkunjung, hal utama yang ingin dilihat adalah museum. Karena di tempat itulah mereka bisa belajar sejarah dan perkembangan daerah yang dikunjungi.

‘’Ada empat hal yang menjadi syarat untuk mendatangkan arus kunjungan wisatawan ke NTB. Pertama adalah keindahan sumber daya alam, kemudian atraksi seni dan budaya, berikutnya kuliner daerah, dan terakhir yaitu ketersediaan oleh-oleh, atau cendera mata yang bisa dibawa pulang sebagai kenang-kenangan,’’ jelas Nasir.

Terkait Museum NTB sambungnya, untuk menarik minat kunjungan wisatawan, selain melakukan perbaikan berbagai infrastruktur agar para tamu merasa nyaman, juga dibutuhkan kreatifitas dari pihak pengelola. ‘’Seperti ide pembuatan ruang audio visual, merupakan langkah tepat dan cerdas. Mengingat di NTB saat ini belum ada bioskop yang bisa menjadi sarana hiburan masyarakat,’’ ujar Nasir.

Demikian juga gelaran-gelaran atraksi seni dan budaya, kalau ini bisa dilaksanakan secara rutin, tentu akan menarik minat kunjungan. ‘’Demikian juga peluang pembiayaan dari APBD untuk kunjungan kalangan pendidikan dan promosi melalui media seperti yang disarankan Wakil Gubernur NTB dan Asisten Gubernur NTB, agar segera ditindaklanjuti untuk pengembangan Museum NTB,’’ imbau Nasir.(GT)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *