KMP Ferry Munawar Tenggelam, Tiga Meninggal

TENGGELAM: KMP Ferry Munawar yang tenggelam di Perairan Selat Alas.
TENGGELAM: KMP Ferry Munawar yang tenggelam di Perairan Selat Alas.
TENGGELAM: KMP Ferry Munawar yang tenggelam di Perairan Selat Alas.

LOTIM, Lomboktoday.co.id – Kasus kecelakaan laut di wilayah perairan Kayangan—Pototano kembali terjadi, Jumat (03/1) sekitar pukul 04.00 Wita. KMP Ferry Munawar tenggelam di Perairan Selat Alas. Kapal tersebut tenggelam diduga akibat bocor.

Informasi yang dihimpun Lomboktoday.co.id di lokasi menyebutkan, KMP Ferry Munawar yang diperkirakan mengangkut penumpang termasuk ABK, sebanyak 45 orang, 29 unit sepeda motor, empat unit mobil kecil, tiga unit truk Fuso, lima unit Pick Up dan tiga truk, tenggelam di sekitar satu jam setelah berangkat dari pelabuhan Kayangan menuju Pototano.

Dalam kasus ini, tiga orang korban meninggal dunia, yaitu Rizka Febriani (11 tahun), Muksin (90 tahun) dan  Nurlianzah (40 tahun), ketiganya warga Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB).

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Provinsi NTB, Agung Hartono kepada wartawan di Pelabuhan Kayangan membenarkan tenggelamnya KMP Ferry Munawar di Perairan Selat Alas.

KMP Ferry Munawar yang dinahkodai Sidartha tenggelam di Perairan Selat Alas sekitar 5 mil dari Pelabuhan Kayangan.

‘’Kapal berangkat pukul 02.45 Wita, dan tenggelam sekitar pukul 04.00 Wita,’’ katanya.

Sebelum tenggelam, nahkoda kapal sempat melakukan komonikasi dengan kapal lain yang melintas di jalur yang sama, karena jalur tersebut ramai. Sehingga proses evakuasi korban pun berlangsung singkat.

Jumlah korban yang dievakuasi di Pelabuhan Pototano sebanyak 13 orang, dua orang diantaranya meninggal dunia, dan korban lainya dievakuasi di Pelabuhan Kayangan.

‘’Untuk sementara, jumlah  korban meninggal dunia sebanyak tiga orang dari 45 orang penumpang. Sementara korban lain masih trauma,’’ ungkapnya.

Ditanya penyebab tenggelamnya KMP Ferry Munawar tersebut, Agung Hartono menjelaskan kasus ini masih dalam penyelidikan. ‘’Kita belum mendapatkan informasi yang jelas mengenai penyebab tenggelamnya kapal tersebut, karena nahkodanya masih trauma,’’ ujarnya.

Penyelamatan korban kapal tenggelam itu tidak hanya dilakukan oleh kapal-kapal lain yang melintas di jalur tenggelamnya kapal tersebut, namun tim SAR dan Anggota Dit Polairud Polda NTB juga diterjunkan.

Namun Basarnas NTB memprediksi masih ada penumpang yang hilang. Itu sebabnya, Basarnas menurunkan tiga tim untuk melakukan penyisiran dengan menggunakan kapal helikopter, termasuk dua kapal yang sudah beroperasi.

‘’Kita tetap prediksi masih ada korban lain. Ya, mungkin yang ada di dalam mobil,’’ kata Kepala Basarnas NTB, Marsudi.

Sementara itu, Kepala Kesehatan Pelabuhan Kayangan, Muh Yusup menambahkan, data korban sementara yang selamat dan meninggal dunia dari tenggelamnya KMP Ferry Munawar ini diantaranya; Abdul Kadir (60 thn/Laki), asal Labuhan Lombok, keadaan sehat, Johnson Dapadoda (23 tahun/Laki), asal Labuhan Lombok, keadaan sehat, Nova Windani (8 tahun/Perempuan), asal Taliwang, keadaan sehat, Alwi Ahmad (35 tahun/Laki), asal bima, mengalami luka ringan, Usman (30 tahun/laki), asal Sweta, keadaan sehat.

Selain itu, Nyoman Sukarta (33 tahun/Laki), asal Cakranegara, mengalami luka ringan, Jamiluddin (35 tahun/Laki, asal Taliwang, keadaan sehat, Martinus Wate (26 tahun/Laki, asal Sumba Barat, keadaan sehat, Yulida (26 tahun/Perempuan), asal Sumba Barat, keadaan sehat, Raden (23 tahun/Laki), asal Sumba Barat, keadaan sehat, Agustinus Dapanoda (27 tahun/Laki) asal Sumba Barat, keadaan sehat, Nadia (9 tahun/Perempuan), asal Taliwang, keadaan sehat, Andi (52 tahun/Laki), asal Aikmel, keadaan pingsan, Rizka (11 tahun/Perempuan), asal Telaga Bertang Taliwang (korban meninggal), Nurlianzah (40 tahun/Laki), asal Desa Kuang Kecamatan Taliwang (korban meninggal dunia), Muksin (90 tahun/Laki) asal Taliwang (korban meninggal dunia).

‘’Saat ini masih dilakukan penyisiran, kemungkinan masih ada korban lain. Setiap tahun KMP Ferry Munawar selalu docking, mengingat kapasitas penumpang sampai 300 orang,’’ paparnya.(DIM/CSO)

Response (1)

  1. Harus dilakukan pencarian korban sampai bener-benar tuntas dan mudah mudahan semua korban dapat ditemukan dalam kondisi apapun..
    Saran untuk kedepan agar pihak pengelola pelabuhan (ASDP)lebih koperatif (melihat / mengecek) kelayakan setiap Armada yang beroperi tanpa toleransi,alasan Taupun pengecualian-pengecualian karena itu menyangkut jiwa orang banyak.
    dan selanjutnya menindak tegas jika dalam kecelakaan ini terjadi pelanggaran ketentuan terhadap ketentuan dan peraturan yang sudah di tetapkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *