LOTENG, Lomboktoday.co.id – Puluhan warga yang menamakan diri Masyarakat Mujur Bersatu untuk Selamatkan Desa, menyegel kantor Desa Mujur, Kecamatan Praya Timur, Lombok Tengah, pada Senin (16/6), sekitar pukul 10.00 Wita.
Aksi penyegelan kantor Desa Mujur itu dilakukan puluhan warga terkait dengan dugaan penyalahgunaan dana ADD tahun 2013 lalu yang diduga telah dilakukan oleh Kepala Desa Mujur, Nurji.
Warga menganggap selama satu tahun enam bulan, Nurji dalam memimpin Desa Mujur tersebut, belum bias memberikan perubahan yang nyata bagi masyarakat sekitarnya.
‘’Selama kepemimpinan sebagai kepala Desa Mujur, Nurji hingga saat ini belum bisa memberikan perubahan yang nyata bagi masyarakat. Terbukti dari pelaksanaan dan realisasi dana Anggaran Pendapatan Belanja Desa (APBDes) tahun 2013. Itu merupakan bukti nyata kegagalan Nurji membangun Desa Mujur menjadi lebih baik,’’ kata Koordinator Aksi, Andi, dalam orasinya, Senin (16/6).
Andi menjelaskan, beberapa dugaan penyimpangan dan korupsi yang telah dilakukan oknum kepala Desa Mujur tersebut. Diantaranya; anggaran rehab kantor Desa Mujur senilai Rp54 juta, penyalahgunaan alokasi dana ADD untuk SPP (simpan pinjam perempuan) senilai Rp48 juga, sewa tanah pecatu senilai Rp230 juta.
Selain itu, anggaran untuk pembuatan pos ronda di masing-masing Dusun senilai Rp13 juta serta pembuatan sertifikat tanah di Prona.
‘’Kami dari masyarakat Desa Mujur menuntut supaya kepala Desa Mujur, Nurji, mundur secara hormat dari jabatannya sebagai kepala desa. Karena Bapak Nurji sudah tidak bisa memegah amanah rakyat dan sumpah jabatan sebagai kepala desa,’’ ungkapnya.
Dari pantauan Lomboktoday.co.id di lokasi aksi tersebut, bahwa aksi yang dilakukan puluhan warga itu sempat menarik perhatian masyarakat pengguna jalan, mengingat lokasi kantor Desa Mujur tersebut berada di pinggir jalan raya.(ROS)
