MATARAM, Lomboktoday.co.id – Sejumlah awak media dari berbagai media, diantaranya; Tran7, TVRI NTB, Lombok Post, Suara NTB, Radar Lombok, Global FM, NTBTerkini, Lomboktoday.co.id, dan Humas NTB, melakukan kunjungan ke Panti Sosial Karya Wanita ‘’Budi Rini’’ Mataram, pada Selasa (21/4).
Kunjungan itu dalam rangka menyambut Hari Kartini tahun 2015 guna memberikan semangat untuk ‘’Budi Rini’’ Mataram. Selain itu, untuk mengangkat citra Panti ‘’Budi Rini’’ Mataram yang selama ini terkesan kurang menggaung di tengah-tengah masyarakat.
‘’Sosialisasi Panti Sosial Karya Wanita ‘’Budi Rini’’ Mataram terasa sulit bila tidak melibatkan media. Inilah menjadi kepedulian bersama untuk bergerak menuju perbaikan terasa tepat waktunya di Hari Kartini ini,’’ kata Kepala Seksi Bimbingan Sosial dan Keterampilan Panti Sosial Karya Wanita Budi Rini Mataram, Khalik Saifullah di hadapan sejumlah awak media dan Humas NTB, Selasa (21/4).
Khalik Saifullah menjelaskan, Panti Sosial Karya Wanita ‘’Budi Rini’’ Mataram merupakan satu-satunya tempat pelaksanaan rehabiltasi sosial bagi penyandang masalah Tuna Susila, Wanita Rawan Tindak Asusila, Korban Tindak Kekerasan, Trafficking dan orang dengan HIV/AIDS (ODHA), dengan tugas pokoknya untuk memberikan pelayanan dan rehabilitasi sosial yang bersifat preventif, kuratif, rehabilitative, dan promotif dalam bentuk bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan, resosialisasi serta bimbingan lanjut bagi wanita tuna susila, wanita rawan tindak asusila, korban tindak kekerasan, trafficking dan orang dengan HIV/AIDS (ODHA) agar mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat.
Sedangkan fungsinya, melaksanakan penyusunan rencana dan program kegiatan perlindungan dan rehabilitasi sosial, registrasi, observasi, identifikasi, penyantunan dan pemeliharaan serta penetapan diagnose social juga melakukan perawatan, bimbingan fisik, mental, sosial dan keterampilan. Disamping itu melakukan resosialisasi, penyaluran dan himbingan lanjut, pemberian informasi dan advokasi, pengkajian dan pengembangan standar pelayanan dan rehabiltasi sosial.
Bagi masyarakat umum, hanya mengenal ‘’Budi Rini’’ Mataram sebagai tempat merehabilitasi WTS, namun sebenarnya memiliki lima sasaran yakni; Wanita Tuna Susila hasil razia petugas baik dari polisi maupun Satpol PP, Wanita Rawan Tindak Asusila yang merupakan hasil razia instansi terkait (Polis, Satpol PP, aparat kecamatan, aparat desa, aparat kelurahan), dan yang sukarela mengantarkan dirinya untuk mendapatkan bimbingan di panti, korban tindak kekerasan dapat diterima tanpa kelengkapan berita acara pemeriksaan, trafficking diserahkan oleh aparat kepolisian sebagai hasil dari investigasi dari kasus yang dialaminya dan terakhir wanita korban HIV/AIDS.
Semua ini berorientasi mengenalkan panti sebagai lembaga yang memberikan pelayanan dan rehabilitasi kelayan yang meliputi status, struktur organisasi, tata kerja, personil, program pendidikan, sarana dan prasarana, tugas-tugas pokok bidang-bidang yang ada dilingkungan panti dan kelayan dapat mengadakan obesrvasi pengenalan lingkungan luar panti, dimana mereka akan mendapatkan program pelayanan. Semua ini dilakukan untuk kebaikan dan mendukung percepatan menuju NTB yang beriman, berbudaya, berdayasaing dan sejahtera.(ar/dra/ltd)
