Gugus Covid-19 Lotim: Isolasi Klaster Aik Nyambuk Diperpanjang

Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lotim, HM Juaini Taofik.
Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lotim, HM Juaini Taofik.

Oleh: Lalu M Kamil AB |

LOTIM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Masa isolasi penghuni Pesantren Al-Kautsar Algontori Aik Nyambuk, Kecamatan Aikmel, Kabupaten Lombok Timur (Lotim) sudah berjalan 14 hari sesuai SOP penanganan Covid-19. Namun sejak hari ini, Rabu (15/4), masa isolasi tersebut diperpanjang 8 hari ke depan. Demikian disampaikan Sekretaris Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Lotim, HM Juaini Taofik kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (15/4).

Alasan perpanjangannya kata Taofik yang juga Sekda Lotim itu, masih ada sisa 1 dari 5 warga klaster Aik Nyambuk yang dinyatakan positif Covid-19 yaitu menantu dari Pimpinan Pesantren atau pasien positif 01. Dan yang bersangkutan belakangan dinyatakan positif dan masih dalam rentan waktu masa inkubasi.

Untuk diketahui lanjut Sekda, jumlah penghuni Pesantren Aik Nyambuk yang menjalani isolasi sebanyak 146 orang. Dan selama menjalani isolasi, sepenuhnya menjadi tanggungan pemerintah daerah. ‘’Kita yang menanggung seluruh biaya hidup 146 orang penghuni Pesantren Aik Nyambuk. Konsekuensinya, dengan perpanjangan waktu isolasi ini tentu ada tambahan biaya hidup,’’ kata Sekda.

Sekda berharap, semoga mentok hanya sampai yang 5 itu saja yang positif terjangkit wabah virus kiriman Wuhan Cina itu. ‘’Saya yakin menjadi harapan semua pihak tak hanya harapan gugus, semoga dari Klaster Aik Nyambuk terhenti sampai yang 5 orang itu saja,’’ ujarnya.

Jika penderita wabah Covid-19 terhenti sampai 5 orang itu saja dari Klaster Aik Nyambuk, maka mata rantai penularan Covid-19 untuk wilayah Lotim masih ada 1 klaster yang belum terputus yaitu Klaster Gowa. Terbukti, penambahan angka penderita corona wilayah NTB dalam pekan terakhir selalu dari alumni Gowa atau lebih populernya jemaah tablig yang pernah ikut pertemuan nasional di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Untuk itu, pihak Gugus kata Taofik, akan melakukan rapid test bagi alumni Gowa sesuai SOP. ‘’Saat ini masih ada yang dalam karantina dan akan dilakukan rapid test. Jika hasilnya positif, maka harus segera menjalani perawatan. Tapi semoga semuanya negative,’’ katanya.

Sekda selaku Sekretaris Gugus mengakui banyak mendapat desakan agar seluruh jemaah tablig alumni Gowa agar dijemput dan dikarantina seluruhnya tanpa mengacu SOP. Namun, Taofik menyatakan tidak semua alumni Gowa itu kooperatif untuk mengikuti SOP. ‘’Kita ini negara hukum, kita tidak bisa bertindak tanpa perpedoman pada SOP. Kecuali yang bersangkutan menunjukkan gejala awal, itupun masih ada yang reaktif dan menolak,’’ katanya.(Sid)