Lotim Sukses Turunkan IPH Hingga 4,55 Persen pada September 2024

Pj Bupati Lotim, HM Juaini Taofik
Pj Bupati Lotim, HM Juaini Taofik saat mengikuti Rakor secara virtual dengan Kemendagri, Selasa (17/9/2024).

LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Kabupaten Lombok Timur (Lotim) mengalami penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH) ke-4 tertinggi se–Indonesia yaitu sebesar -4,55%. Beberapa komoditas seperti cabai rawit, cabai merah, dan tahu mentah menjadi komoditas penyumbang penurunan IPH.

Hal itu terungkap melalui rakor yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) pada pekan ke–3 bulan September, Selasa (17/9/2024) tentang pengendalian inflasi daerah bersama kepala daerah se–Indonesia.

Penjabat (Pj) Bupati Lombok Timur (Lotim), HM Juaini Taofik mengikuti kegiatan tersebut secara virtual dari Ruang Rapat Bupati Lotim, didampingi sejumlah pimpinan OPD lingkup Setdakab Lotim.

Rakor tersebut dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri, Tomsi Tohir. Seperti biasa, Rakor diisi pemaparan BPS, Kementerian Pertanian, Badan Pangan Nasional, Bulog, Kementerian Perdagangan, Mabes TNI hingga Satgas Pangan.

Plt Sekjen Kemendagri, Tomsi Thohir berharap agar semua pihak dapat melakukan aksi. Ia meminta daerah-daerah yang nilai, angka atau harganya di atas harga eceran tertinggi (HET) dapat segera berkoordinasi dengan instansi terkait. ‘’Kemudian rumuskan bersama supaya harga tersebut bisa sesuai dengan harga eceran tertinggi,’’ katanya.

Sementara kepada Bulog dan Kementerian Pertanian, Tomsi Tohir berharap dapat mengarahkan para champions untuk melakukan pergeseran-pergeseran dan upaya-upaya lain terhadap komoditas seperti bawang dan kacang kedelai.

Di samping itu, ada beberapa komoditas yang berpengaruh terhadap perubahan IPH, seperti minyak goreng, bawang merah, daging ayam ras, bawang putih, beras, telur ayam ras, dan gula pasir.

Harga minyak goreng sampai dengan pekan ke-2 bulan September naik sebesar 0,75% dibandingkan Agustus. Di samping itu, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga minyak goreng menjadi 191 kabupaten/kota dan rata-rata harga minyak goreng meningkat menjadi Rp18.403.

Sementara itu, perkembangan harga bawang merah tercatat turun sebesar 2,50%. Demikian jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga bawang merah sebanyak 143 kabupaten/kota. Rata-rata harga bawang merah sebesar Rp27.570.

Serupa, daging ayam ras juga mengalami penurunan yaitu sebesar 0,53% dibandingkan Agustus lalu. Sementara jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga daging ayam ras sebanyak 107 kabupaten/kota dengan rata-rata harga daging ayam ras Rp36.135.(Kml)