Pesan dari Dortmund

Dian Sandi Utama.
Dian Sandi Utama.

Oleh: Dian Sandi Utama |

RAPHAEL Guerreiro mencetak gol penutup dengan sontekan kaki kirinya dan memantapkan kemenangan Dortmund 4-0 atas Schalke tadi malam (16/5). Guerreiro terlihat senang sekali kendati pertandingan digelar tanpa penonton. Barangkali ia terlalu rindu setelah liga ini diliburkan begitu lama.

Semalam, di tengah lapangan itu setidaknya ada 23 orang tanpa masker, jika dengan pelatih dan asisten bisa mencapai 50 orang di dalam stadion, bahkan lebih.

Pertandingan yang lain menyusul, padahal dalam laporan resmi laman covidvisualizer; Negara tersebut masih mencatat angka aktif Covid-19 sekitar 15.462 jiwa dan 8,012 jiwa di antaranya telah meninggal dunia. Namun angka yang berhasil disembuhkan mencapai 152.600, ini berita baik yang bisa saja berarti Jerman sudah siap mengangkat bendera kemenangan melawan Corona.

Liga Italia pun demikian, sudah ambil ancang-ancang untuk memulai Seri A-nya. Hampir satu abad liga itu digulir, tak ada kejadian yang pernah menghentikannya selama ini, bahkan oleh letusan Gunung Etna pada tahun 1992, Erupsi Etna tahun 2013 dan tahun 2015. Seri A kala itu tetap berjalan, pernah libur satu pekan. Tapi melawan Corona, Negara itu tidak berdaya.

Sejak Maret, kompetisi liga-liga sepakbola di Eropa diliburkan, sekarang sudah Mei. SUTD sebuah lembaga pengamat pandemi memprediksi corona akan benar-benar berakhir 8 Desember 2020 mendatang, senada dengan apa yang pernah disampaikan Presiden Jokowi.

Lalu pesan dari Dortmund itu apa?

Tidak cukup hanya alasan kerinduan para pemain. Atau… memang wabah ini lebih dulu bosan dari upaya para pakar dalam menemukan vaksinnya.

Di NTB, angka kesembuhan pasien lebih tinggi dari angka aktif, hampir 70%. Tren ini sama dengan yang terjadi di Eropa.

Selain pariwisata, sektor lain masih bergerak. Ekonomi NTB tidak terjun bebas dan hasil bumi masih bisa optimal, Bang Zul dan Ummi Rohmi memilih langkah penyelamatan yang baik. Itu sebabnya NTB menjadi daerah terbaik kedua dalam hal penanganan Corona, setelah Bali (baca: https://lomboktoday.co.id/2020/05/15/indeks-kesembuhan-dari-covid-19-ntb-terbaik-kedua-di-indonesia-1609.html).

Bang Zul tak pernah berhenti menulis tentang UKM semenjak Covid-19 mulai hadir di NTB di laman facebooknya, sedang Ummi Rohmi selalu mengenakan rompi BPBD setiap menyampaikan tentang progress penanganan di depan rekan pers. Gubernur fokus selamatkan ekonomi, Wakil Gubernur sampaikan pesan keseriusan pemerintah menangani wabah.

Yang terbaru, Bang Zul sampaikan bahwa Bank NTB Syariah akan mendorong habis-habisan agar para pelaku UKM ini terus berproduksi, mereka akan dibantu 50 juta tanpa agunan. Kalau pinjam kalimatnya Bang Zul; ‘’Where there is a will, there is a way!’’ ini cocok!.

Semoga saja tulisan ini menjadi do’a agar wabah ini benar-benar berlalu. Aamiin…(*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *