RSUD Provinsi NTB Bentuk Layanan Khusus Covid-19

Direktur RSUD Provinsi NTB, dr HL Hamzi Fikri.
Direktur RSUD Provinsi NTB, dr HL Hamzi Fikri.

Oleh: Abdul Rasyid Z. |

MATARAM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Masyarakat NTB saat ini berada pada fase pembelajaran dan fase tumbuh setelah sebelumnya masyarakat mengalami beberapa fase dalam menghadapi Pandemi Covid-19. Di antaranya, comfort zone atau zona nyaman, fase panik (panic zone). Dan saat ini masyarakat masuk pada fase pembelajaran (learning zone), melakukan adaptasi dan explorasi, fase tumbuh (growth zone).

‘’Pandemi Covid-19 merupakan hal yang baru. Dari kasus itu banyak pembelajaran-pembelajaran baru yang menuntut kita untuk melakukan adaptasi yang selanjutnya terus tumbuh dan berkembang. Begitu juga halnya di dunia medis,’’ kata Direktur RSUD Provinsi NTB, dr HL Hamzi Fikri, di ruang kerjanya, Selasa (23/6).

Hamzi Fikri mengatakan, pada fase pembelajaran dan fase tumbuh ini, tenaga medis harus lebih percaya diri dalam menghadapi Covid-19. Pihak RSUD Provinsi NTB juga mulai beradaptasi dengan melakukan inovasi pelayanan dan melakukan perubahan SOP secara bertahap. ‘’Kita sudah menyiapkan ruang OK Covid-19 yang secara seremonial sudah kita launching pada Senin kemarin (22/6). Di mana, ruang OK Covid-19 itu untuk melayani pasien khusus Covid-19 yang mengharuskan tindakan operasi. Ruang OK Covid-19 juga bertujuan membuat tenaga medis merasa nyaman dan aman dalam bekerja, dan pasien yang kita layani secara khusus Covid-19 itu berada dalam satu ruangan,’’ ujarnya.

Hamzi Fikri menjelaskan, dalam menciptakan kenyamanan dan keamanan baik tenaga medis maupun pasien, pihak RSUD Provinsi NTB telah menyusun alur dan prosedur khusus yang berbeda antara pasien terkonfirmasi positif dan dan pasien non positif Covid-19. ‘’Misalkan ada rujukan pasien sudah terkonfirmasi positif Covid-19 dari rumah sakit jejaring kami, langsung kita arahkan ke IGD. Jika pasien membutuhkan tindakan operatif, maka kita arahkan untuk dilakukan tindakan di ruang OK Covid-19. Sedangkan untuk perawatan lebih lanjut, maka pasien diarahkan ke ruang isolasi,’’ katanya sembari menjelaskan, meski telah dibuatkan alur dan prosedur khusus Covid-19, namun pihaknya tetap melakukan scrining kepada semua pasien baik yang melalui poliklinik maupun IGD.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *