Jenazah Terpapar Covid-19 Diambil Keluarga, Polda NTB Lakukan Humanis Approach

Suasana saat dilakukan pendekatan humanis dan edukasi kepada pihak keluarga jenazah.
Suasana saat dilakukan pendekatan humanis dan edukasi kepada pihak keluarga jenazah.

Oleh: Abdul Rasyid Z. |

MATARAM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Pengambilan jenazah positif Covid-19 di RSUD Kota Mataram, membuat Polda NTB harus bijak dalam menyikapinya. Sebagai langkah persuasif terhadap peristiwa tersebut, Polda NTB bersama Polres Jajaran terkait melakukan humanis approach (pendekatan humanis) dan edukasi kepada pihak keluarga jenazah.

Kapolda NTB, Irjen Pol Muhammad Iqbal, S.I.K., M.H. melalui Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto, S.I.K., M.Si., Selasa siang (7/7) mengungkapkan bahwa pihak Kepolisian telah melakukan upaya pendekatan terhadap keluarga jenazah, agar pemakaman dilakukan sesuai prosedur penanganan Covid-19 dan keluarga menyetujuinya. ‘’Kapolda melalui Kapolres Lombok Barat (Lobar) melakukan pendekatan. Namun saat pemakaman, ternyata mereka menolak untuk dilakukan pemakaman sesuai prosedur Covid-19,’’ kata Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto.

Menyikapi hal tersebut, kata Kombes Artanto, pihak Kepolisian selanjutnya mendekati pihak keluarga untuk dilakukan edukasi (pembelajaran), dalam upaya memutus mata rantai penyebaran pandemi Covid-19. ‘’Kami memberi pemahaman kepada pihak keluarga (jenazah, Red) agar mereka mau untuk dilakukan rapid test. Ini guna mengetahui kondisi kesehatan mereka, jangan sampai mereka yang berinteraksi juga terpapar Covid-19. Ini bentuk kepedulian kami dalam penanganan pandemi Covid-19, dan memutus matara rantai penyebarannya,’’ ujarnya.

Lebih lanjut Kombes Artanto menuturkan, untuk pelaksanaan rapid test terhadap keluarga jenazah, termasuk terhadap yang berinteraksi saat kejadian pengambilan jenazah, pihak Kepolisian bekerja sama dengan rumah sakit mulai melakukan tracking. ‘’Kami melakukan tracking terhadap semua yang berinteraksi, dari hasil tracking itu nantinya akan dilakukan rapid test. Pun terhadap transportasi (Blue Bird Taxi, Red) yang digunakan membawa pulang jenazah,’’ katanya.

Sebelumnya, ratusan warga Desa Mekar Sari,  Kecamatan Gunungsari, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), NTB, pada Senin malam (6/7), sekitar pukul 19.00 Wita, mendatangi RSUD Kota Mataram. Kedatangan warga tersebut menuntut pemulangan jenazah warga yang oleh pihak RSUD Kota Mataram dinyatakan positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). ‘’Saat keluarga dan warga menuntut membawa pulang jenazah, Kepolisian dalam hal ini Polres Mataram sudah berusaha melakukan pendekatan kepada pihak keluarga. Namun pihak keluarga tetap ngotot,’’ ujar Kombes Artanto.(Sid/hmspoldantb)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *