JAKARTA, LOMBOKTODAY.CO.ID – Komisioner Hak Asasi Manusia (HAM) PBB menilai serangan udara mematikan Israel baru-baru ini di Gaza merupakan kejahatan perang. PBB melihat tidak ada bukti bahwa bangunan yang diserang digunakan untuk tujuan militer.
Berbicara pada sesi khusus Dewan HAM PBB, Michelle Bachelet menyuarakan keprihatinan yang mendalam tentang lonjakan kekerasan mematikan antara Israel dan Palestina awal bulan ini. ‘’Meskipun Israel mengaku melakukan sejumlah tindakan pencegahan, seperti peringatan dini serangan dalam beberapa kasus, serangan udara di daerah padat penduduk mengakibatkan tingkat kematian dan cedera sipil yang tinggi, serta kerusakan infrastruktur sipil yang meluas. Tidak pandang bulu dan tidak proporsional serta pengaruhnya terhadap warga sipil dan objek sipil, serangan semacam itu dapat dianggap sebagai kejahatan perang,’’ kata Michelle Bachelet.
Karenanya, Michelle Bachelet mendesak Israel untuk memastikan pertanggungjawaban, seperti yang dipersyaratkan di bawah hukum internasional dalam kasus-kasus seperti itu, termasuk melalui penyelidikan independen dan tidak memihak atas tindakan-tindakan dalam eskalasi. Michelle Bachelet juga memperingatkan bahwa jika akar penyebab dari kekerasan tersebut tidak ditangani, hal ini akan menjadi masalah dalam jangka panjang.
Dewan HAM PBB pada Kamis membahas peluncuran penyelidikan internasional terhadap pelanggaran hak selama serangan terbaru Israel di Jalur Gaza dan pelanggaran sistematis di Palestina dan Israel. Sehingga rancangan resolusi yang didorong oleh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), diharapkan akan dibahas dalam sesi khusus yang berfokus pada lonjakan kekerasan mematikan Israel terhadap Palestina bulan ini. Sesi dewan yang beranggotakan 47 orang itu, diminta oleh Pakistan atas nama OKI dan Otoritas Palestina. Bila perlu, Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad Al-Maliki, termasuk di antara mereka yang diharapkan untuk berpidato dalam sesi tersebut.(Sid)
