Tinjau KTT Reyan Baru, Wapres Pastikan Wabah PMK Terkendali di Musim Hari Raya Qurban

Wapres Ma'ruf Amin
Wapres Ma'ruf Amin didampingi Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah saat meninjau ternak sapi Kelompok Tani Ternak (KTT) Reyan Baru, Kelurahan Gerung Selatan, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), pada Kamis (30/6/2022).

LOMBOK BARAT, LOMBOKTODAY.CO.ID – Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah mendampingi Wakil Presiden (Wapres), KH Ma’ruf Amin meninjau ternak sapi Kelompok Tani Ternak (KTT) Reyan Baru yang berlokasi di Kelurahan Gerung Selatan, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), pada Kamis (30/6/2022), untuk memastikan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) terkendali.

Dalam rangkaian kunjungan Wapres Ma’ruf Amin di Lombok, KTT Reyan Baru dinilai telah berhasil melalui kondisi sulit menghadapi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menjangkiti sebagian besar ternak sapi. ”Pemerintah prihatin dan membuat kebijakan vaksinasi pada hewan ternak sapi,” kata Wapres Ma’ruf Amin.

Dikatakannya, langkah pemerintah melakukan vaksinasi di beberapa daerah, tak lain untuk mencegah penularan pada sapi sehat, terutama di musim Hari Raya Idul Adha (Hari Raya Qurban, Red) saat kebutuhan umat Muslim akan daging sapi meningkat.

Wapres Ma’ruf Amin pun menghimbau para petugas agar terus mengawasi dan memastikan hewan qurban bebas PMK. Termasuk distribusi ternak sapi keluar daerah harus mengikuti ketentuan dari Kementerian Pertanian (Kementan).

Sementara itu, Ketua Kelompok Tani Ternak (KTT) Reyan Baru, Sudirman menyebutkan, jumlah kelompoknya terdiri dari 107 peternak dengan 327 ekor sapi. Saat PMK mulai melanda sebulan lalu, enam ekor sapi terpapar PMK kemudian bertambah 170 ekor sebelum semua sapi di kandang terjangkit dengan gejala kuku terlepas dan mulut sapi rusak. ”Alhamdulillah penanganan yang cepat dari dinas terkait Lombok Barat cepat memulihkan kondisi sapi-sapi ini,” kata Sudirman.

Terkait kedatangan Wapres Ma’ruf Amin, pihaknya meminta pagar atau tembok pembatas kandang yang bersebelahan dengan jalan umum, supaya anak-anak sapi tidak lagi ditabrak lalu lintas kendaraan. Selain itu, Sudirman meminta bantuan tiga ekor sapi untuk qurban sebagai selamatan ternak sapi yang bebas PMK.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Ahmad Nur Aulia mengatakan, angka kasus penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) di Pulau Lombok, Provinsi NTB per 28 Juni 2022 mencapai sebanyak 50.184 ekor ternak terserang PMK. Jumlah kasus tersebut tersebar di semua kabupaten/kota di Pulau Lombok.

”Saat ini sudah tersedia 5.000 vaksin dan baru dipakai sebanyak 1.900 vaksin yang diberikan pada ternak sapi yang sehat,” kata Ahmad Nur Aulia.

Pelaksanaan vaksinasi, lanjut Ahmad Nur Aulia, nantinya akan bekerja sama dengan posko-posko tanggap darurat di daerah. Peruntukannya akan diprioritaskan untuk hewan sehat dan berisiko tinggi tertular, yang berada di sumber pembibitan ternak, peternakan sapi perah milik rakyat dan koperasi susu serta peternakan sapi potong.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *