JAKARTA, LOMBOKTODAY.CO.ID – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya pada tahun 2022 lalu telah merehabilitasi sebanyak 14 (empat belas) Madrasah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).
Hal ini merupakan komitmen Kementerian PUPR dalam mendukung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pembangunan dan rehabilitasi fasilitas pendidikan.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan, rehabilitasi fasilitas pendidikan merupakan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada Kementerian PUPR untuk mempercepat pembangunan dan rehabilitasi sekolah, madrasah, dan lanjutan Konstruksi Dalam Pengerjaan (KDP) Perguruan Tinggi Negeri (PTN)/PTKIN di seluruh Indonesia.
Rehabilitasi madrasah bertujuan untuk mendukung fokus Pemerintah dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. “Kita lanjutkan pembangunan sarana pendidikan guna mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia. Manfaatkan fasilitas yang sudah dibangun. Generasi mendatang harus lebih pintar karena fasilitasnya lebih baik,” kata Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono.
Direktur Prasarana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya, Essy Asiah mengatakan, sepanjang tahun 2022, Kementerian PUPR telah merehabilitasi dan merenovasi sejumlah 83 Madrasah di Tanah Air dan 14 Madrasah di antaranya terletak di Provinsi NTB.
“Ini merupakan amanat dari Peraturan Presiden No.43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi/Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Prasarana Tinggi Keagamaan Islam dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,” kata Essy.
Adapun 14 unit pekerjaan Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah di Provinsi NTB tersebut, di antaranya; MTs Negeri 1 Lombok Barat, MTs Negeri 3 Lombok Tengah, MTs Negeri 3 Lombok Timur, MTs Negeri 4 Lombok Timur, MAN Insan Cendekia (IC) Lombok Timur, MAN 2 Lombok Timur, MAN 1 Sumbawa Barat, MIN 4 Sumbawa, MTs Negeri 4 Sumbawa, MAN 2 Sumbawa, MTs Negeri 1 Dompu, MTs Negeri 1 Bima, MTs Negeri 4 Bima, dan MTs Negeri 5 Bima.
Kepala BPPW NTB, Ika Sri Rejeki mengatakan, Rehabilitasi dan Renovasi Prasarana Madrasah di Provinsi NTB ini dilaksanakan sejak Juni 2022 lalu dan ditargetkan selesai pada April 2023 mendatang.
“Saat ini progress fisik telah mencapai 50% terhadap kontrak MYC dengan alokasi anggaran sebesar Rp60,6 miliar yang bersumber dari APBN TA 2022-2023,” kata Ika.
Pekerjaan dilaksanakan oleh PT Lince Romauli Raya – PT Bumi Seran (KSO) dengan lingkup kegiatan berupa pekerjaan persiapan, pekerjaan struktur, pekerjaan arsitektur, pekerjaan elektrikal, dan pekerjaan lanskap bangunan.
“Setelah pelaksanaan pembangunan selesai, kami berharap masyarakat dan pengelola sekolah dapat memperhatikan terkait pemeliharaannya. Sehingga bangunan dapat berfungsi optimal dan tujuan peningkatan kualitas SDM melalui pendidikan dapat terwujud,” ujarnya.(Sid)