LOTIM, Lomboktoday.co.id – Gara-gara belum melunasi pembebasan lahan kantor Desa Sikur Selatan, Kecamatan Sikur, Lombok Timur, akhirnya kantor desa disegel oleh pemilik lahan menggunakan gembok dan rantai pintu gerbangnya.
Akibat insiden ini, menyebabkan pelayanan kepada masyarakat menjadi terganggu.
Anehnya, aksi penyegelan kantor Desa Sikur Selatan itu telah berlangsung selama empat hari lamanya. Bahkan, sampai berita ini diturunkan, aksi penyegelan masih tetap dilakukan. Karena antara pemilik lahan dengan pihak pemerintahan desa dan BPD Sikur Selatan, belum ada kesempatan.
Informasi yang dihimpun Lomboktoday.co.id menyebutkan, aksi penyegelan yang dilakukan oleh anak dari pemilik lahan tempat berdirinya kantor Desa Sikur Selatan itu, Hj Samsini yakni Rizal, merasa kesal lantaran uang pembebasan lahan tersebut belum juga diberikan oleh pihak desa. Sementara pemilik lahan sedang terbelit utang pada perbankkan dan orang lain, senilai ratusan juta rupiah. Itu sebabnya, pemilik lahan tersebut menjual lahannya sebagai lokasi berdirinya kantor Desa Sikur Selatan sebesar Rp450 juta, dengan luas 12 are. Tapi setelah dilakukan pengukuran, justeru luas lahan itu sebanyak 8 are.
‘’Kami sedang berusaha untuk menyelesaikan permasalahan ini agar tidak terus berlanjut, karena ini akan menggangu pelayanan masyarakat,’’ kata Kapolsek Sikur, IPTU Suhirman saat dicegat wartawan di lokasi aksi penyegelan kantor Desa Sikur Selatan.
Sementara itu, Kepala Desa Sikur Selatan, Sahurudin saat dikonfirmasi tidak berani memberikan keterangan terkait masalah penyelegelan kantor Desa Sikur Selatan yang dilakukan oleh pemilik lahan tersebut. Bahkan kades langsung meninggalkan kantor Desa Sikur tanpa memberikan sepatah kata pun kepada awak media yang berada di lokasi.(SR)
