Harga Ternak di Pasar Keruak Anjlok, Peternak Merugi

ANJLOK: Harga ternak Kambing di pasaran kini mulai anjlok. (Dok/Lomboktoday.co.id)
ANJLOK: Harga ternak Kambing di pasaran kini mulai anjlok. (Dok/Lomboktoday.co.id)
ANJLOK: Harga ternak Kambing di pasaran kini mulai anjlok. (Dok/Lomboktoday.co.id)

LOTIM, Lomboktoday.co.id – Para peternak di kawasan Selatan Lombok Timur, hanya bisa tarik napas panjang menyikapi harga jual di Pasar Umum Keruak, Lombok Timur, yang sedang terjun bebas. Tergulingnya harga ini hingga mencapai 15-20 persen, tapi khusus untuk ternak kambing.

Dari penelusuran Lomboktoday.co.id, Kamis (12/3) di pelataran pasar ternak di komplek Pasar Umum Keruak, para peternak yang datang menjual ternaknya, harus rela menjual kambingnya meskipun harga sedang terjungkil.

‘’Ya apa mau dikata pak, kami terpaksa merelakan jual ternak kami dengan harga rendah dari pada tidak laku, karena kami sedang butuh uang untuk membeli kebutuhan lain seperti sembako sebagai persiapan menjelang musim panen padi,’’ cetus salah seorang penjual yang mengaku berasal dari Serumbung, Desa Pemongkong, Kecamatan Jerowaru.

Menurut keterangan salah seorang pengepul ternak kambing yang biasa mangkal di Pasar Umum Keruak, Ahmad Muzani menuturkan, kisaran harga kambing, khususnya di Pasar Umum Keruak, fluktuatif dalam pekan ini. Untuk kambing umur 1 tahun Rp700-800 ribu per ekor. Turun jauh dibanding dengan harga bulan-bulan sebelumnya, yang bisa mencapai Rp900 hingga Rp1,1 juta per ekor untuk kambing umur 1 tahun.

Ahmad Muzani selaku pengepul mengaku permodalan para pengepul saat ini harus melempem. Artinya, hanya bisa membeli dari para peternak, namun tidak berani menjual langsung, melainkan harus ditampung terlebih dahulu minimal 1 bulan, sementara menunggu stabilnya harga di pasaran.

Fenomena harga anjlok ini, lanjut Ahmad Muzani, lumrah terjadi bila menjelang musim panen padi. Karena, para peternak ramai-ramai menjual hewan peliharaannya untuk memenuhi kebutuhan barang komsumsi lainnya.

Ahmad Muzani menjelaskan, faktor lain yang diduga kuat sebagai penyebab melemahnya nilai jual ternak di Pasar Umum Keruak, akibat masih carut marutnya kondisi Pasar Keruak yang kini tengah dalam pembongkaran untuk pembangunan ulang. Akibatnya, seluruh pedagang di Pasar Keruak kocar-kacir mencari tempat mangkal menjajakan barangnya.

Terlebih untuk unit penjualan ternak yang kini menempati lapangan Terminal Keruak di depan pasar. Namun, kini malah akan tergusur akibat dibangunnya lapak darurat dalam terminal yang diperuntukkan bagi para PKL. Hal itu menyebabkan pedagang ternak akan tergusur kembali ke lokasi yang belum jelas.

Pengaruh dari itu, menurut Ahmad Muzani, para pembeli semakin berkurang yang datang belanja ternak ke Pasar Keruak, banyak para pembeli beralih mencari ternak ke pasar lain seperti di Rensing dan Sakra. Kedua pasar tersebut adalah menjadi lahan jualan para peternak di wilayah Utara.

‘’Tak mungkin para peternak dari Selatan (Kecamatan Keruak dan Jerowaru) akan menggerogoti lahan perternak wilayah Utara,’’ ungkapnya.

Alumni S1 Peternakan Unram ini berharap pada Pemerintah Kabupaten Lombok Timur bisa campur tangan dalam membantu rakyat menstabilkan harga produksi ternaknya. ‘’Pemerintah tak pernah ada pedulinya mendengar jeritan peternak yang kini dalam kesulitan menjual produksinya. Kami berharap pemerintah mau mendengar keluhan rakyat yang khususnya mengandalkan hidup sebagai peternak,’’ harapnya.(Kml)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *