Wagub: Ini 3 Strategi Pariwisata NTB dalam Menghadapi Pandemi Covid-19

Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah saat mengikuti webinar virtual bersama Menko Maritim dan Investasi RI bertema ‘’Kebijakan Pemerintah NTB tentang Reaktivitas Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru’’, Rabu (12/8).
Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah saat mengikuti webinar virtual bersama Menko Maritim dan Investasi RI bertema ‘’Kebijakan Pemerintah NTB tentang Reaktivitas Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru’’, Rabu (12/8).

Oleh: Abdul Rasyid Z. |

MATARAM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Pandemi Covid-19  membuat sektor pariwisata di berbagai belahan dunia menjadi lesu. Meski begitu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB tidak tinggal diam. Di bawah kepemimpinan Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah, pariwisata di NTB akan terus digenjot dengan berbagai strategi.

Wagub menjelaskan tiga strategi pada sektor pariwisata NTB yang disampaikan dalam webinar virtual bersama Menko Maritim dan Investasi RI bertema ‘’Kebijakan Pemerintah NTB tentang Reaktivitas Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menuju Adaptasi Kebiasaan Baru’’, Rabu (12/8).

Tiga strategi itu, di antaranya; pertama, Pemprov NTB akan melakukan penyempurnaan destinasi. Seluruh destinasi diharuskan mendapatkan sertifikat CHSE (Clean, Healthy, Safety dan Environmentagar) agar aman dari Covid-19. Pelaku pariwisata akan didorong untuk menjaga destinasi pariwisatanya dengan baik dan menjalani standar-standar yang telah ditetapkan. Seperti; destinasi aman, destinasi sehat, destinasi indah. ‘’Seperti apa yang dikatakan Pak Menko, tidak ada lagi destinasi yang kotor, pengelolaan sampahnya harus betul-betul diperhatikan. Dan bagi kami, ini adalah pekerjaan rumah yang terus menerus kami dorong,’’ kata Wagub.

Strategi kedua yakni menjadikan parisawata yang berkualitas dan menggencarkan promosi. ‘’Tentunya kami tidak kehilangan akal bagimana caranya untuk memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya untuk terus mempromosikan, memasarkan wisata kita, terutama untuk domestic,’’ ujarnya.

Strategi ketiga yakni Pemprov NTB dalam pembangunan pariwisata di NTB menggunakan prinsip konsep Pentahelix, di mana melibatkan akademisi, swasta, komunitas, dan media. Hal tersebut menjadi sinergi yang tidak bisa terlepas satu sama lain.

Wagub juga mengakui banyak hal yang harus diperhatikan dalam menjaga eksistensi industri pariwisata di NTB. Misalnya dengan bantuan modal kerja, relaksasi pajak, kredit penangguhan cicilan dan bantuan lainnya.

Diakhir paparannya, Wagub mengatakan bahwa Pemprov NTB akan mendukung dan mendorong program CHSE berbasis desa, karena di NTB tumbuh kembang desa wisata sangat luar biasa, sehingga Pemprov NTB akan terus menyemarakkan dan menggelorakannya. ‘’Untuk itu, program CHSE dari Kementerian Parisawata sangat tepat untuk kita implementasikan, dan kami di NTB sangat serius dengan masalah ini karena dari awal memang program unggulan kami adalah program-program yang benar-benar memperhatikan lingkungan, termasuk program Zero Waste, NTB Hijau, NTB Bersih dan lain sebagainya,’’ katanya.

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dalam kesempatannya berpesan kepada seluruh Pemerintah Daerah untuk melakukan  hal yang baru, agar pariwisata bangkit kembali seperti yang dilakukan oleh daerah-daerah lain yang pariwisatanya mulai berjalan kembali. ‘’Mari kita semua bekerja sama untuk memulihkan ekonomi kreatif ini dengan menjaga kebersihan destinasi, team work, dan mengingatkan masyarakat bahwa pariwisata ini akan bangkit kembali dan ekonomi masyarakat dapat berjalan seperti biasanya,’’ katanya.

Dalam webinar tersebut, turut hadir Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Gubernur Kalimantan Tengah, Walikota Tual Provinsi Maluku, Bupati Kabupaten Kepulauan Anambas Provinsi Kepulauan Riau, GM PT Bintan Resort Cakrawala.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *