Mata Air Raden Soeweno, Napas Lega Bagi PDAM Lotim

Direktur Teknik PDAM Kabupaten Lotim, Lalu Sriadi.
Direktur Teknik PDAM Kabupaten Lotim, Lalu Sriadi.

Oleh: Lalu M Kamil AB |

LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lombok Timur (Lotim) kini bisa bernafas lega menghadapi kesulitan sumber mata air untuk memenuhi kebutuhan pelayanan air bersih bagi puluhan ribu pelanggan. Pasalnya, PDAM kembali diperbolehkan memfungsikan sumber mata air terbesar yang ada di kawasan wisata Tete Batu. Informasi kepastian ini disampaikan Direktur Teknik PDAM Kabupaten Lotim, Lalu Sriadi kepada Lomboktoday.co.id, dikediaman orang tuanya di Selebung, Kecamatan Keruak, Ahad (6/12).

Lalu Sriadi menjelaskan, PDAM Lotim memang sudah pernah memfungsikan sumber mata air taman wisata milik Raden Soeweno itu. Akan tetapi karena sesuatu hal, koneksi jaringan dengan mata air di tempat itu sempat tersendat. Dijelaskan, beberapa pekan lalu, Bupati Lotim, HM Sukiman Azmy turun langsung ke lokasi sembari menemui ahli waris Raden Soeweno untuk melakukan negosiasi agar beberapa titik mata air besar itu bisa kembali ada kerjasama Pemkab Lotim melalui PDAM dengan pemilik lokasi.

Melalui pendekatan kekeluargaan bersama salah seorang tokoh Ijo Balit, HL Slamet Sahak, akhirnya pihak ahli waris Raden Soeweno diwakili Raden Inok tercapai kesepakatan bahwa PDAM Lotim kembali diperkenankan memasang jaringan perpipaan di semua mata air yang ada. Menindaklanjuti hasil silaturahmi Bupati Sukiman ke pemilik lahan Tete Batu, tim teknis PDAM Lotim yang dipimpin Direktur Teknik PDAM Lotim, Lalu Sriadi kemabali mendatangi pihak pemilik lahan. Direktur Teknik bertemu langsung Raden Inok.

Sriadi menuturkan, pihak pemilik sangat kooperatif dan welcome kepada pihak PDAM. Bahkan kata Sriadi, pihaknya dibebaskan memasang jaringan pada semua mata air yang selama ini banyak terbuang selain satu titik mata air yang dipergunakan oleh pihak keluarga pemilik lahan (seluruh ahli waris Raden Soeweno). Atas rasa terima kasih pihak PDAM terhadap pihak pemilik, Sriadi menyatakan PDAM membantu keluarga pemilik lahan untuk direnovasikan sistem saluran dari mata air ke pemukiman keluarda pemilik yang sebelumnya hanya buis beton menjadi sistem perpipaan.

Diuraikan, kekuatan sumber mata air Tete Batu ini dengan debit air bisa mencapai 40 hingga 50 liter per detik. Dengan demikian PDAM mendapat back-up sumber air yang sangat melimpah yang selama ini jumlah debit air yang dimiliki PDAM hanya 13 liter per detik. ‘’Silakan pihak PDAM semampunya pasang jaringan, berapapun kami persilahkan,’’ ucap salah seorang ahli waris Raden Soeweno, seperti dituturkan Sriadi.

Tidak cuma itu, pihak PDAM diberikan keleluasaan untuk menggunakan fasilitas salah satu bungalow milik keluarga Raden Soeweno untuk dijadikan sekretariat pengendali mata air. Dengan demikian, BUMD ini akan happy untuk melayani pelanggan air bersih yang diperkirakan mencapai 29 ribu di akhir tahun 2020 ini. Harapan sumber mata air lain selain Tete Batu kata Sriadi, yakni mata air Aik Ambung, Desa Pringgajurang, Kecamatan Montong Gading, dengan debit diperkirakan bisa mencapai 40 liter/detik.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *