Angka Stunting Lombok Timur Setara Angka Nasional

Kepala BP3AKB Kabupaten Lotim, H Ahmad.

Oleh: Lalu M Kamil AB |

LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Ternyata ini yang membuat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur (Lotim) peras otak memikirkan strategi mengatasi masalah anak tumbuh kerdil secara fisik atau yang disebut stunting. Belum lagi Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) masih menempati papan teratas dari 10 kabupaten/kota di Provinsi NTB.

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB) Kabupaten Lombok Timur, H Ahmad mengakui, kasus stunting di Kabupaten Lotim masih tergolong tinggi. Jumlah kasus di daerah ini bahkan hampir sama dengan jumlah rata-rata nasional.

Menurut mantan Kadis Sosial Lotim ini, salah satu penyebab tingginya stunting di daerah berpenduduk terbesar di NTB ini, banyaknya kasus melahirkan pada usia dini. Praktis masalah ini harus mendapat perhatian dan pendampingan. ‘’Kita masih di angka 27 %, hampir sama dengan angka rata-rata nasional,’’ kata Kepala BP3AKB Kabupaten Lotim, H Ahmad, di Selong, Rabu (17/2).

Menurut Sarjana Keperawatan itu, angka 27 persen ini, setara sekitar 2.000 kasus stunting di Kabupaten Lotim.  Namun demikian, pihaknya akan melakukan pencermatan lagi. Dikatakan, usia anak-anak bisa dikategorikan jadi stunting, manakala anak tidak mengalami peningkatan dalam masa perubahan tinggi badan.

Pemkab Lotim, kata H Ahmad, ke depan langkah yang akan dilakukan untuk menekan angka anak cebol ini, tidak lagi pola pemberian makanan tambahan atau program PMT, tapi harus ada sistem baru.

H Ahmad menyebut program tersebut yakni pemberian makanan melalui empat bintang. Yaitu yang sehat dan memiliki karbohidrat seperti beras, tahu, tempe dan yang lainnya. Pola lama dinilainya, belum memberi pengaruh yang signifikan terhadap kasus tersebut. ‘’Nanti 2.000 anak yang mengalami stunting, ini kita kasi melalui program empat bintang makanan, tunggu saja,’’ ujarnya.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *