Kekeringan Mengancam, Pemkab Lombok Timur Siap Siaga

Rakor
Pemkab Lombok Timur saat Rakor siaga bencana kekeringan, pada Kamis (11/8/2022).

LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan peringatan dini yakni 8 kabupaten/kota di Provinsi NTB berstatus siaga bencana kekeringan meteorologi akibat musim kemarau 2022.

Wilayah Kabupaten Lombok Timur (Lotim) sebagai salah satu dari 8 kabupaten/kota di NTB yang tak luput dari ancaman kekeringan tersebut.

Meteorologi tidak sekadar gertak sambel, namun ancamannya telah nyata. Terbukti, sejumlah kecamatan di wilayah Lombok Timur mulai melaporkan kekurangan air bersih kepada BPBD Kabupaten Lombok Timur. Tujuh kecamatan di antaranya; Kecamatan Jerowaru, Keruak, Sambelia, Suela, Aikmel, dan Lenek, sudah mengajukan permohonan untuk distribusi air minum bagi masyarakatnya.

Menyikapi ancaman tersebut, Bupati Lombok Timur (Lotim), HM Sukiman Azmy ketika memimpin rapat penanganan dampak kekeringan di Ruang Rapat Bupati Lotim, pada Kamis (11/8/2022), meminta agar BPBD Lotim segera melakukan droping air bersih di tujuh kecamatan dengan 38 desa terdampak tersebut.

Diingatkannya droping air bersih ini dilaksankan selama tiga bulan, yaitu Agustus hingga Oktober 2022 mendatang dan dapat segera dilaksanakan. Karenanya, administrasi untuk mendukung pelayanan air bersih ini diharapkan sesegera mungkin.

Sebenarnya, Lombok Timur dalam upaya mengantisipasi dampak kekeringan telah melakukan berbagai upaya, termasuk pembuatan sumur bor di sejumlah kecamatan yang rutin mengalami kekurangan air bersih seperti di wilayah selatan.

Tahun 2022 ini, Lombok Timur mendapat bantuan dari bank dunia untuk pemenuhan air bersih dengan dana sebesar Rp151 miliar yang dibagi dalam dua tahapan. Bantuan tersebut diharapkan dapat mengatasi persoalan air bersih, sehingga tahun 2023 mendatang droping air bersih tidak lagi diperlukan.

Kepala Dinas PUPR Kabupaten Lotim, H Marhaban yang turut hadir pada rapat tersebut optimis proyek penyediaan air bersih dengan dana bersumber bank dunia tersebut sudah dapat dimanfaatkan pada Januari 2023. Ia mengakui adanya kendala yaitu lokasi reservoar yang berada di lahan rawa, sehingga perencanaan lebih rincin atau detailed engineering desain (DED) harus dilakukan penyesuaian kembali.

Ketersediaan air bersih menjadi salah satu fokus Pemkab Lombok Timur di samping insfrastruktur seperti jalan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karenanya, sisa periode kepemimpinan Paket SUKMA (Sukiman Azmy-Rumaksi) yang tinggal hanya setahun, bergerak cepat meningkatkan sarana dan prasarana air bersih.

Dalam hal ini, Kabid Cipta Karya Dinas PUPR Lotim, Indar Jaya mengaku nyaris tak pernah di kantor, melainkan gencar berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, tak terkecuali menerobos hingga ke pusat dalam upaya peningkatan sarana air bersih sesuai selogan Bupati “Air Mengalir Sepanjang Musim”.(Kml)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *