Fakultas Sastra UNW Mataram Gelar Yudisium Mahasiswa, Ini yang Disampaikan Dekan

Dr Ahmad Turmuzi
Dekan Fakultas Sastra UNW Mataram, Dr Ahmad Turmuzi, S.S., M.Pd.

MATARAM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Fakultas Sastra Universitas Nahdlatul Wathan (UNW) Mataram menggelar yudisium mahasiswa program Sarjana (S1) periode tahun 2022, di Aula UNW Mataram, pada Rabu (14/12/2022).

Selain dihadiri ratusan mahasiswa sebagai peserta yudisium, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh keluarga besar UNW Mataram, Rektor Dr TGH Lalu Abdul Muhyi Abidin, MA dan Wakil Rektor I, Drs HM Syukri, M.MPd; Wakil Rektor II, HL Gede Syamsul Mujahidin, SE.; Wakil Rektor III, Hj Lale Yakuqutunafis, S.Sos, MM; Ka. BAUK, Lalu M Fauzi, M.Pd; Ka. BAAK, Syasuriadi, M.Pd.; Ketua LPPM, Prof Dr Agil Alidrus, M.Si.; Ketua LPM, Dr Sirojul Hadi, M.Pd.; serta undangan dari mitra perguruan tinggi dan instansi lainnya.

Untuk periode tahun 2022 ini, jumlah mahasiswa dan mahasiswi yang diyudisium sebanyak 174 orang. Dan acara yudisium yang mengangkat tema ‘’Meningkatkan Soliditas dan Solidaritas Sarjana Sastra UNW Mataram di Era Industri 4.0 dan Society 5.0 tahun 2022’’ tersebut dibuka oleh Dekan Fakultas Sastra UNW Mataram, Dr Ahmad Turmuzi, S.S., M.Pd.

Dalam pidato pembukaan yudiusium, Dekan Fakultas Sastra UNW Mataram, Dr Ahmad Turmuzi, S.S., M.Pd., menyampaikan kepada mahasiswa yudisium bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi informasi begitu cepat berubah.

‘’Jika kita tidak cepat bergerak kita akan terlambat, maka pendidikan akan hadir sebagai kompas, dan agama akan sebagai filternya,’’ kata Dr Ahmad Turmuzi.

Ahmad Turmuzi menjelaskan bahwa di era serba digital ini, adalah persoalan yang di hadapan masyarakat global selalu berubah dan bergerak makin maju. Di mana, semua itu merubah cara berpikir dan cara kerja sekaligus menjadi jawaban atas perkembangan pengetahuan.

Betapa tidak, era industri 1.0 teknologi mesin usap ditemukan, era industri 2.0 teknologi listrik ditemukan, era 3.0 teknologi komputer ditemukan, di era industri 4.0 digitalisasi, sekarang negara maju sudah bicara 5.0 yang berorientasi pada inovasi dan pemanfaatan, pengembangan teknologi di semua sektor kehidupan manusia.

‘’Harapan kita bahwa Sarjana Sastra UNW Mataram tetap menjaga soliditas dan nama baik almamater serta solidaritas dengan berpikir terbuka siap berkerja sama dan bermitara dengan banyak elemen. Ingat ada saatnya kita harus berpikir dan bertindak primordialis, nasionalis dan menjadi masyarakat dunia,’’ papar Ahmad Turmuzi.

‘’Pesan Guru Besar kita Almagfurullah Maulana Syaikh TGKH  Zainuddin Abdul Madjid, Pahlawan Nasional, kompak, utuh, bersatu (solid) dan harus solidaritas karena kita hidup harus bermanfaat untuk banyak orang. Maka untuk itu, ilmu yang sudah didapatkan ini harus diterapkan dalam kehidupan kita,’’ ungkapnya.

Adapun acara yudisium mahasiswa Fakuktas Sastra UNW Mataram tersebut diwarnai dengan konsep budaya SASAMBO (Sasak, Samawa, dan Mbojo).(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *