Pemprov NTB Gelar GPM di Lapangan Tanak Tepong—Narmada Untuk Kendalikan Inflasi

GPM
Suasana fose bersama di sela-sela kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM), di Lapangan Tanak Tepong, Desa Presak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Selasa (11/7/2023).

LOMBOK BARAT, LOMBOKTODAY.CO.ID – Kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) merupakan kerja sama antara Badan Ketahanan Pangan Nasional dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melalui Dinas Ketahanan Pangan NTB.

Ini dilakukan dalam rangka untuk mengendalikan inflasi di Provinsi NTB serta meningkatkan daya beli masyarakat terhadap produk pangan. Demikian disampaikan Kepala Dinas Ketahanan Pangan NTB, H Abdul Aziz pada kegiatan GPM, di Lapangan Tanak Tepong, Desa Presak, Kecamatan Narmada, Kabupaten Lombok Barat (Lobar), Selasa (11/7/2023).

Selain itu, Abdul Aziz mengatakan kegiatan ini melibatkan dinas terkait dan stakeholders lainnya berkoordinasi dengan Bulog, Pelaku Usaha Pangan, Dinas Perindustrian, Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan, termasuk pelaku UMKM di desa setempat. ‘’GPM ini pertama kali digelar di Desa Peresak—Narmada, ke depannya kita akan berlanjut sampai akhir tahun ini. Insya Allah masih 14 kali lagi,’’ katanya.

Sementara itu, Kades Peresak, Bahri menyambut baik program GPM yang digelar pagi ini di wilayah Peresak, yakni di Lapangan Tanak Tepong. ‘’Terima kasih kepada Pemprov NTB melalui Dinas Ketahanan Pangan yang telah menggelar GPM. Ini adalah kegiatan yang luar biasa karena memudahkan masyarakat kita untuk mendapatkan bahan pangan yang lebih murah sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat,’’ katanya.

Kades berharap kegiatan GPM seperti ini harus sering dilakukan oleh pemerintah daerah (Pemda) guna meningkatkan daya beli masyarakat, sehingga memudahkan warganya mendapatkan bahan pangan yang lebih murah dan terjangkau. Termasuk melibatkan pelaku UMKM setempat sebagai wadah mereka untuk lebih bersemangat.

Pada saat yang sama, Ibu Askiya, warga setempat juga menyampaikan terima kasih atas digelarnya bazar murah Pemprov NTB melalui Dinas Ketahanan Pangan. Dirinya bersama masyarakat lainnya berbondong-bondong datang ke lokasi untuk membeli bahan pangan sebagai kebutuhan sehari-hari. ‘’Seperti bawang, harga normalnya Rp32 ribu per kg, di sini kita dapatkan harga Rp25 ribu per kg, termasuk bahan pangan lainnya relatif lebih murah,’’ katanya.(smr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *