Mendes PDTT Ajak Pendamping Desa Buat Gerakan Kunjungan Rumah ke Rumah

Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar
Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar.

JAKARTA, LOMBOKTODAY.CO.ID – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar mengajak pendamping desa membuat gerakan kunjungan rumah ke rumah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat mengawasi dana desa.

Menurut Mendes PDTT yang akrab disapa Gus Halim ini, seiring meningkatnya Dana Desa (DD), diperlukan langkah antisipatif atas segala tindak penyalahgunaan anggaran.

Sebab, semakin banyak dana yang digulirkan, maka akan banyak permasalahan yang muncul. Sehingga harus diimbangi dengan meningkatnya kapasitas pendamping desa dan tingginya partisipasi masyarakat yang sangat dibutuhkan mengawasi perencanaan pelaksanaan dan monitoring pembangunan di desa.

‘’Semakin tinggi partisipasi masyarakat, saya yakin tingkat korupsi akan semakin turun. Korupsi di desa itu karena partisipasi masyarakatnya rendah karena dinilai masyarakat gak peduli. Peningkatan kapasitas pemdamping di desa itu juga dalam rangka meningkatkan partisipasi masyarakat di dalam pembangunan desa,’’ kata Gus Halim dalam kegiatan pembukaan Training of Trainer (ToT) Peningkatan Kapasitas Pendamping Profesional (TPP) – Program Penguatan Pemerintahan dan Pembangunan Desa (P3PD) Metode Tatap Muka Regional III, di Jakarta, Senin (14/8/2023).

Berdasarkan data yang dimiliki Kemendes PDTT, terdapat 45 Kades yang korupsi di tahun 2019, 132 Kades yang korupsi di tahun 2020, 159 Kades yang korupsi di tahun 2021 dan 174 Kades yang korupsi di tahun 2022.

Dalam hal mengantisipasi terjadinya korupsi itu, maka kewajiban pendamping desa inilah dibutuhkan melalui peningkatan partisipasi masyarakat di dalam pembangunan. Karena semakin tinggi partisipasi mayarakat, maka semakin kecil peluang kepala desa untuk penyalagunaan dana desa maupun anggaran lainnya yang masuk ke desa.

‘’Tugas kita adalah bagaimana mitigasi korupsi dengan cara meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan desa. Sehingga, harus betul-betul ditingkatkan supaya ada penurunan jumlah Kades yang korupsi,’’ ujarnya.

Oleh karena itu, Gus Halim menginginkan di tahun 2023 ini, terdapat suatu gerakan kunjungan dari rumah ke rumah oleh tenaga pendamping untuk menyampaikan atau menginformasikan atau mensosialisasikan kepada masyarakat desa tentang pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa.

‘’Mulai dari perencanaannya, dana yang terpakai, siapa yang berhak, bagaimana cara ikut berpartisipasi dan seterusnya. Targetnya adalah bagaimana agar semakin banyak warga yang peduli. Tugas kita adalah bagaimana seluruh warga masyarakat desa itu dapat pengetahuan dan pemahaman tentang APBDes, tentang dana desa dan keterlibatan masyarakat di dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa,’’ ungkapnya.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *