Wasting dan Stunting Belum Tuntas, Pemkab Lombok Timur Gandeng UNICEF

kampanye ‘’Cegah Wasting Agar Tidak Stunting’’
Bupati Lotim, HM Sukiman Azmy saat menghadiri acara kampanye ‘’Cegah Wasting Agar Tidak Stunting’’ di Lapangan Tugu Selong yang digelar Pemkab Lotim bekerja sama dengan UNICEF.

LOMBOK TIMUR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Wasting dan stunting adalah masalah gizi yang saling terkait, di mana kedua bentuk masalah gizi tersebut memiliki faktor risiko yang sama dan saling memperburuk kondisi satu dan lainnya.

Selain risiko kematian yang tinggi, anak wasting yang tidak ditangani dengan baik, berisiko tiga kali lebih tinggi menjadi stunting dan anak stunting berisiko 1,5 kali lebih tinggi menjadi wasting dibandingkan dengan anak gizi baik.

Sementara itu, risiko kematian akan meningkat jika anak mengalami dua permasalahan gizi tersebut secara bersamaan.

Mendorong peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penanganan wasting, UNICEF bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur (Pemkab Lotim) menggelar kampanye yang berlangsung Selasa (29/8/2023).

Dengan melibatkan kelembagaan PAUD, orang tua, dan anak, kegiatan tersebut berlangsung selama dua hari di Lapangan Tugu Selong, Lombok Timur. Kegiatan tersebut bertema ‘’Cegah Wasting Agar Tidak Stunting’’.

Kepala Perwakilan UNICEF NTT dan NTB, Yudhistira Yewangoe pada kesempatan tersebut menyatakan, pihaknya mendukung penuh upaya pemerintah pusat dan daerah dalam upaya penanganan gizi buruk terintegrasi. Menurutnya, pendekatan terintegrasi dimulai dari membangun pemahaman orang tua dan anak-anak.

Mengingat setiap anak berhak mendapat nutrisi yang baik, Yudhistira menyampaikan pentingnya memastikan setiap anak mendapatkan asupan gizi yang baik untuk tumbuh kembangnya.

Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah peran bersama dalam pemberdayaan keluarga melalui berbagai program seperti pelayanan gizi terpadu dan program PAUD holistik dan terintegrasi.

Ditambahkannya, penting pula untuk melakukan aksi nyata yang dapat menumbuhkan kesadaran orang tua dan anak, seperti yang dilakukan melalui kampanye tersebut. Sekecil apapun, ia percaya akan memberikan dampak terhadap perbaikan sikap masyarakat.

Sementera itu, Bupati Lombok Timur (Lotim), HM Sukiman Azmy menyebut, kegiatan tersebut sebagai salah satu ikhtiar menyiapkan generasi emas untuk Indonesia Emas 2045 mendatang. Di sisi lain, Bupati Sukiman mengakui salah satu penyebab stunting maupun wasting serta sejumlah persoalan gizi di antaranya adalah pernikahan usia anak. Kolaborasi Pemda dan UNICEF ini diharapkan dapat menurunkan kasus wasting maupun stunting di daerah ini.

Kegiatan tersebut selain diisi dengan peragaan cara mengukur lingkar lengan atas (LiLA) sebagai salah satu indikator status gizi, diisi pula dengan talkshow, lomba mewarnai dan mendengarkan dongeng.(Kml)