Gempa Bumi M5,9 Guncang Halmahera Barat—Maluku Utara, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa Bumi M5,9 Guncang Halmahera Barat
Gempa Bumi M5,9 Guncang Halmahera Barat—Maluku Utara.

JAKARTA, LOMBOKTODAY.CO.ID – Wilayah Sahu, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara, diguncang gempa bumi tektonik berskala magnitudo 5,9 (M5,9), pada Senin (11/9/2023) sekitar pukul 19.51.33 WIB.

Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,2. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,18° LU; 127,44° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Sahu, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara pada kedalaman 152 km.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono mengatakan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Daryono menjelaskan, gempa bumi ini dirasakan di Jailolo, Kota Manado, Sangihe, Kotamobagu dengan skala intensitas III-IV MMI (pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi).

Di Kota Ternate, Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Kepulauan Sula dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu). Di Gorontalo, Minahasa Utara, Taliabu, Ambon dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

‘’Hingga saat ini, belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,’’ kata Daryono dalam siaran resminya, Senin malam (11/9/2023).

Hingga pukul 20.20 WIB, lanjut Daryono, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Daryono mengimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dan masyarakat juga diminta agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

‘’Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,’’ ujarnya.(Sid)