LSM Bangkit Protes, Petani Menolak

‘’Terkait Bantuan NTRM Yang Dinilai Tak Sesuai Permohonan’’

MATARAM, Lomboktoday.co.id – Pegiat LSM Bangkit dan seorang petani tembakau penerima bantuan Non Tobacco Related Material (NTRM) melakukan aksi protes ke Dinas Perkebunan Provinsi NTB bersama seorang wakil petani.

Inilah karung goni yang dinilai tidak sesuai permohonan. (Ilustrasi/Lomboktoday.co.id)
Inilah karung goni yang dinilai tidak sesuai permohonan. (Ilustrasi/Lomboktoday.co.id)

Aksi itu dipicu oleh bantuan yang telat datang dan realisasi material tidak sesuai permohonan serta disinyalir menyalahi spesifikasi teknis untuk material Blue Plastik dan Karung Goni.

‘’Bantuannya telat datang. Proses omprongan tinggal dua kali. Karung Goni yang diberikan itu tidak pernah diusulkan kelompok. Plastik biru juga tidak, kami mengusulkan terpal,’’ terang Darmawanto dan M Asmak Rohadi, keduanya dari LSM Bangkit, Lombok Tengah, usai menyampaikan protes kepada Sekretaris Dinas Perkebunan Provinsi NTB, Latif Yanti Wasitatun, yang merangkap sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pekerjaan Pengadaan Bantuan Bahan Material untuk Pemberantasan NTRM (Non Tobacco Related Material) Petani Tembakau Virginia, senilai Rp6,985 miliar lebih, pada Selasa (18/8) lalu, di Kantor Dinas Perkebunan Provinsi NTB.

Menanggapi protes dari kalangan LSM Bangkit dan wakil petani tembakau penerima bantuan NTRM Lombok Tengah itu, Latif Yanti Wasitatun mengaku, tak jadi masalah jika petani menolak bantuan NTRM. Asal penolakan itu dilakukan secara prosedural dengan bersurat ke Dinas Perkebunan Provinsi NTB.

‘’Kalau dinyatakan Blue Plastik itu tidak sesuai spesifikasi, agar dibuktikan dengan hasil uji lab (laboratorium, Red). Barang itu bisa dikembalikan kepada rekanan kalau memang tidak sesuai,’’ kata Yanti, demikian sapaan akrab Latif Yanti Wasitatun.

Ketua Tim Pemeriksa Barang, Suherman mengakui, tim yang dipimpinnnya tidak melakukan pengukuran terhadap ketebalan Blue Plastik yang menjadi pemicu protes pegiat LSM Bangkit. Tim pemeriksa barang, terangnya, hanya membandingkan ketebalan Blue Plastik sampel dengan barang yang akan dibagikan ke petani melalui Kelompok Tani.

‘’Tidak ada alat ukur ketebalan. Diyakini berdasarkan kemasan pengiriman dan sampel yang diajukan. Ada hasil lab (uji laboratorium, Red) Balai Besar Kimia dan Kemasan,’’ jelas Suherman mengenai ketebalan Blue Plastik yang menjadi pemicu protes pegiat LSM Bangkit sembari menambahkan tim pemeriksa melakukan pemeriksaan di gudang rekanan pemenang lelang di Semangi, Karang Kelok, Mataram.

Pemenang lelang PT Wahana Banu Sejahtera menepis sinyalemen ketebalan Blue Plastik yang tidak sesuai spesifikasi teknis. Alasan Direktur PT WBS, Lalu Ikhwanul Hubby, proses produksi Blue Plastik dilakukan berdasarkan sampel yang telah ditandatangani bersama dari wakil rekanan, PPK, dan tim pemeriksa barang.

‘’Kalau memang ditemukan tidak sesuai tebal menurut sampel, akan kita klaim ke pabrik. Kita tuntut pabrik,’’ tambah Lalu Irham diiyakan Lalu Ikwanul Hubby seraya menegaskan hasil uji laboratorium ada toleransi ketebalan minimal 0.162 mm.(aha/ltd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *