Warga Desa Bagik Manis Usir Jamaah Ahmadiyah

HEARING: Warga Desa Bagik Manis, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, saat hearing di aula kantor Camat Sambelia. (Foto: DIM/Lomboktoday.co.id)
HEARING: Warga Desa Bagik Manis, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, saat hearing di aula kantor Camat Sambelia. (Foto: DIM/Lomboktoday.co.id)

LOTIM, Lomboktoday.co.id – Warga Desa Bagik Manis, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, mulai berang terhadap keberadaan Jamaah Ahmadiyah yang ada di desanya. Lantaran keberadaan mereka ini dinilai telah meresahkan masyarakat.

Meski pihak Polsek Sambelia telah mengamankan delapan orang dedengkot Jamaah Ahmadiyah tersebut, namun masyarakat tetap tidak menginginkan mereka kembali ke desanya.

Sebagai bentuk protes mereka, Rabu (15/6), ratusan warga Desa Bagik Manis mendatangi kantor Camat Sambelia. ‘’Kami trauma dengan kasus Ahmadiyah ini,’’ kata Subandi, salah seorang warga Desa Bagik Manis di hadapan kapolres, camat, kepala Bakesbangpoldagri dan Muspika kecamatan Sambelia, di aula kantor Camat Sambelia.

Menurutnya, masyarakat tetap tidak menerima keberadaan Jamaah Ahmadiyah di desanya. Artinya, bila mereka dikembalikan kedesanya, pihaknya tidak bertanggungjawab bila nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Kepala Desa Bagik Manis, Abdurrahman di hadapan warganya mengatakan, terhadap permasalahan Ahmadiyah ini, perlu dijadikan pelajaran. Memang, dirinya tidak mengingingkan akan terulangnya kejadian kasus pengusiran warga Ahmadiyah seperti yang terjadi beberapa tahun lalu.

‘’Kami tetap meminta kepada warga agar tidak mudah terprovokasi, apalagi main hakim sendiri. Kita inginkan masyarakat tetap aman, termasuk meminta agar permasalahan ini tidak mencuat ke permukaan,’’ ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Camat Sambelia, H Bohari. Di hadapan masyarakat Desa Bagik Manis, pihaknya selaku aparat pemerintah juga meminta masyarakat untuk tetap menjaga kondusifitas wilayah. Jangan sampai berbuat anarkis. ‘’Pemerintah meminta masyarakat tidak anarkis terhadap keberadaan Jamaah Ahmadiyah ini,’’ pintanya.(DIM)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *