Wujudkan PAUD Berkualitas, ASKRINDO Gelar Seminar Pendidikan di Lombok

SEMINAR: Suasana kegiatan seminar pendidikan bagi guru PAUD yang ada di Lombok, yang diselenggarakan di Ponpes Al-Mansuriah Ta’limussibyan, Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah. (Foto: Akhyar Rosidi/Lomboktoday.co.id)

LOTENG, LOMBOKTODAY.CO.ID – PT Asuransi Kredit Indonesia (ASKRINDO) yang merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menggelar kegiatan seminar pendidikan bagi guru PAUD yang ada di Lombok.

SEMINAR: Suasana kegiatan seminar pendidikan bagi guru PAUD yang ada di Lombok, yang diselenggarakan di Ponpes Al-Mansuriah Ta’limussibyan, Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah. (Foto: Akhyar Rosidi/Lomboktoday.co.id)

Kegiatan seminar yang dipusatkan di Ponpes Al-Mansuriah Ta’limussibyan, Desa Bonder, Kecamatan Praya Barat, Lombok Tengah bekerjasama dengan Institute PAUD NTB ini merupakan bagian dari program BUMD hadir untuk negeri dalam mewujudkan pendidikan PAUD berkualitas.

‘’Melalui kegiatan ini, diharapkan para pendidik PAUD mendapatkan ilmu yang akan menjadi bekal bagi para pendidik PAUD untuk mendidik, mengasuh serta melindungi anak-anak didiknya. Sehingga mampu membangun PAUD yang berkualitas, pada akhirnya nanti akan mempersembahkan generasi emas kepada negeri ini,’’ kata Ketua Institute PAUD NTB, L Edy Rhadianto di sela-sela kegiatan, Kamis (26/1).

Di tempat terpisah, Sekretaris Komnas HAM Perlindungan Anak, Dhanang Sasongko selaku narasumber menambahkan, tujuan kegiatan ini untuk membekali para guru PAUD dalam meningkatkan mutu pendidikan dan mutu tenaga pendidik. Sehingga mereka bisa memberikan pelajaran bagi anak didik sesuai kebutuhan pertumbuhan anak. ‘’Itulah tujuan ASKRINDO melaksanakan kegiatan ini untuk meningkatkan pendidikan PAUD yang berkualitas,’’ katanya.

Menurut Dhanang, di dalam pembelajaran di sekolah itu, pada dasarnya tidak boleh ada pemaksaan kepada peserta didik. Tetapi bagaimana guru harus membangun mental mereka sesuai dengan bakat, minat dan kemampuan dari anak didik, baik itu pada saat pendidikan di usia dini. ‘’Pemerintah daerah juga harus memperhatikan pendidikan PAUD,’’ ungkapnya.

Bila melihat dari laporan yang masuk, katanya, kasus kekerasan terhadap anak memang terbilang cukup tinggi. Sehingga Komnas HAM terus berupaya melakukan berbagai kegiatan untuk menekan angka kekerasan terhadap anak, baik pelecehan seksual terhadap anak dan lainnya.

Dan jika melihat dari pengakuan pelaku, pemicu kekerasan seksual terhadap anak itu disebabkan oleh minuman keras, komflik keluarga, kesempatan, dan pelakunya kebanyakan orang terdekat.

Untuk itu, peran guru, keluarga dan orangtua juga sangat penting dalam hal melakukan pengawasan terhadap anak ini. Sehingga tak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan kepada anak-anak. Selain itu, penyebab kekarasan terhadap anak itu juga adalah kurangnya kepedulian sosial masyarakat terhadap lingkungan sekitar, seperti adanya warnet liar, tidak ada upaya untuk menegur apabila ada orang meminum minuman keras. ‘’Penting dilakukan gerakan perlindungan anak sekampung,’’ ujarnya.(ROS)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *