Lahan Tampah Bole Tetap Jadi Lokasi Bau Nyale

LOKASI BAU NYALE: Pantai Kaliantan, Desa Serewe, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, yang menjadi lokasi kegiatan Bau Nyale, yang dikemas dalam Festival Kaliantan. (Foto: Syamsurrijal/Lomboktoday.co.id)

LOTIM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Meski lahan Tampah Bole, Desa Serewe, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, telah dikuasi oleh investor PT Temada. Namun lokasi Festival Kaliantan yang di dalamnya kegiatan Bau Nyale, tetap dijadikan sebagai lokasi pusat kegiatan tersebut yang puncaknya tanggal 16-17 Februari 2017 mendatang.

LOKASI BAU NYALE: Pantai Kaliantan, Desa Serewe, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, yang menjadi lokasi kegiatan Bau Nyale, yang dikemas dalam Festival Kaliantan. (Foto: Syamsurrijal/Lomboktoday.co.id)

Camat Jerowaru, Lalu Zulkifli kepada LOMBOKTODAY.CO.ID menegaskan, lokasi Festival Kaliantan tetap akan dipusatkan di lokasi Tampah Bole yang berdekatan dengan Pantai Kaliantan. Sehingga tidak berpengaruh dengan adanya pemasangan plang oleh investor tersebut.
Begitu juga plang yang dipasang itu, tidak ada pengaruhnya bagi masyarakat Lotim yang akan melaksanakan kegiatan Festival Kaliantan. Apalagi tidak memiliki batas plang yang terpasang, karena plang itu ukuran sangat kecil sekali.

‘’Lahan Tampah Bole itu selama ini merupakan lahan milik umum yang selalu digunakan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan Bau Nyale setiap tahunnya. Sedangkan pemasangan plang oleh perusahaan, itu hanya sebagai penanda saja oleh perusahaan tersebut,’’ kata Zulkifli.

Untuk kegiatan Festival Kaliantan ini, menurut Zulkifli, tidak bisa dilarang oleh siapapun, karena merupakan sebuah agenda rutin tahunan masyarakat. Untuk itu, harus diberikan dukungan agar kegiatan bisa berjalan sesuai harapan.

Mengenai masalah kegiatan yang akan dilaksanakan, pihaknya telah menyerahkan sepenuhnya kepada panitia penyelenggara Festival Kaliantan. Dengan pihaknya mengaku tidak ikut campur terlalu jauh, tapi tetap memberikan masukan.

‘’Hari ini rencananya panitia Festival Kaliantan akan rapat untuk menentukan apa-apa kegiatan yang akan ditampilkan, namun tetap puncaknya adalah Bau Nyale (mengambil cacing laut) di tengah laut yang disinyalir merupakan jelmaan Mutri Mandalika,’’ ungkapnya.(SR)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *