Survei Akreditasi RSUD NTB, Wagub: Harus Jadi Kebutuhan Untuk Meningkatkan Pelayanan ke Masyarakat

Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah (tengah) foto bersama dengan tim survei akreditasi RSUD Provinsi NTB dan Manajemen RSUD Provinsi NTB.
Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah (tengah) foto bersama dengan tim survei akreditasi RSUD Provinsi NTB dan Manajemen RSUD Provinsi NTB.

Oleh: Abdul Rasyid Z. / Lalu Mandra Setiawan |

MATARAM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB tidak main-main dengan pelayanan terhadap kesehatan masyarakat. Karena itu, Pemprov NTB berkomitmen menjadikan kesehatan masyarakat sebagai prioritas utama. Hal ini sesuai dengan misi yang telah dicanangkan Pemprov NTB yaitu NTB Sehat dan Cerdas.

Komitmen tersebut ditegaskan Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah saat menyampaikan arahan pada Survey Akreditasi RSUD Provinsi NTB, oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS), di Aula Rinjani RSUD Provinsi NTB, Selasa (18/2).

‘’Hari ini, RSUD Provinsi NTB kembali ingin membuktikan bahwa rumah sakit ini adalah rumah sakit yang sungguh-sungguh ingin melayani masyarakat di Provinsi NTB dengan mutu yang terbaik,’’ kata Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah.

Wagub Rohmi mengimbau seluruh jajaran manajemen RSUD Provinsi NTB untuk tidak memaknai akreditasi ini sebagai kewajiban atau rutinitas. Apalagi kalau segala sesuatu itu hanya dipersiapkan pada saat akreditasi. Namun, harus menjadi kebutuhan yang bermuara pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat. ‘’Saya sangat yakin karena komitmen kita di Provinsi NTB ini dari segi kesehatan adalah menjadi prioritas utama. Maka, akreditasi ini bukan sesuatu yang luar biasa. Karena memang sesungguhnya ini hanya memberikan bukti saja, apa yang sudah dilakukan selama ini,’’ ujarnya.

Yang namanya pelayanan, kata Wagub Rohmi, harus ada pembuktiannya. Namun, Wagub Rohmi yakin persiapan yang sudah dilakukan selama ini sangat baik. Karena RSUD Provinsi NTB ini memang berkomitmen tinggi untuk melayani masyarakat dengan kualitas terbaik.

Wagub Rohmi juga meminta seluruh manajemen, mulai dari cleaning service hingga Direktur RSUD Provinsi untuk senantiasa menunjukkan wajah bahagia dan ceria kepada siapapun. ‘’Kita katanya harus membuktikan kepada masyarakat bahwa kita tidak main-main dari segi kesehatan. Termasuk dalam hal yang paling penting adalah bagaimana melayani masyarakat NTB dan melayani visitor-visitor,’’ katanya.

Sebagai daerah pariwisata, tentu akan banyak orang yang datang ke RSUD Provinsi NTB, termasuk para wisatawan mancanegara. Sehingga, peningkatan standar kualitas pelayanan menjadi keharusan. ‘’Jangan pernah puas. Karena apa yang kita capai saat ini masih banyak orang yang jauh lebih baik. Itu harus tetap menjadi acuan kita. Apapun yang kita capai menjadi pemicu bagi kita untuk terus, minimal mempertahankan. Dan bagaimana secepatnya mencapai nilai akreditasi yang lebih baik di masa yang akan dating,’’ ujarnya.

Direktur RSUD Provinsi NTB, dr HL Hamzi Fikri melaporkan, dasar hukum akreditasi tersebut adalah UU No.44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Dalam UU tersebut diwajibkan bagi rumah sakit untuk melakukan akreditasi sekali dalam tiga tahun. Namun, setiap tahun tetap dilakukan evaluasi. ‘’Akreditasi ini adalah sebuah kebutuhan bagi rumah sakit, bagaimana melayani pesien,’’ katanya.

Ia juga menyampaikan bahwa target jajarannya pada akreditasi ini adalah minimal mempertahankan bintang lima atau akreditasi paripurna. Kalau berhasil katanya, maka target selanjutnya adalah membawa RSUD Provinsi NTB menuju akreditasi internasional. Ia juga menjelaskan bahwa dukungan Gubernur dan Wakil Gubernur NTB terhadap bidang kesehatan sangat besar. Termasuk program Zero Waste telah diterapkan di lingkungan rumah sakit. Ia bersama seluruh jajaran rumah sakit sudah mulai menghijau halaman. Termasuk juga tidak ada lagi jajarannya yang membawa air kemasan plastik. Semua membawa Tumbler.

Sementara itu, survei akreditasi RSUD Provinsi NTB tahun 2020 ini dipimpin oleh Dr Ismojo Djati, dari Kementerian Kesehatan RI. Hadir juga sejumlah surveyor untuk Bidang Medis, Bidang Perawat serta Bidang Manajemen. Para surveyor ini akan berada di RSUP hingga 22 Februari 2020 mendatang. Selain survey lapangan, tim tersebut akan melakukan pertemuan serta wawancara denga sejumlah pihak terkait.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *