MEWUJUDKAN NIAT BAIK

Cukup Wibowo.
Cukup Wibowo.

Oleh: Cukup Wibowo |

DI KEHENINGAN menjelang subuh itu nasehatnya kuat meresap di batin. ‘’Dimulai dari niat, kemudian jadikan ia kebiasaan dengan terus memberinya pupuk keyakinan untuk membuatnya makin tumbuh dan berkembang subur,’’ seperti biasa suaranya sesudah itu menguap di telan udara.

Percakapan di hari yang masih amat muda itu sesungguhnya tak ada yang istimewa. Kalimat nasehat tentang mewujudkan niat baik bagi sebagian besar kita tak ubahnya sebuah pengulangan dan pembenaran atas apa yang memang sudah terbukti benar. Sebagaimana suara adzan yang terus diulang-ulang dari masjid untuk mengajak kaum muslimin melaksanakan sholat berjamaah. Selalu seperti itu. Seperti juga suara kebaikan lainnya. Kebaikan dalam hal apapun tak lain adalah sebuah pengulangan. Tapi bukankah sebuah pengulangan yang baik memang diperlukan? Dan karenanya harus ada yang terus mau menyampaikan secara berulang karena kebaikan yang tak diulang akan lekas digusur oleh kelalaian.

Dalam diri kita tersimpan potensi yang setara antara kebaikan dan keburukan. Salah satu dari keduanya bisa dominan dalam mempengaruhi tindakan yang akan kita lakukan tergantung pada apa langkah dan bagaimana cara kita menyemai niat awal kita.

Kemanfaatan atau kesia-siaan tak lain adalah wujud dari kesimpulan tubuh dalam menunjukkan pesan interaksi sosialnya. Dan sebagai makhluk sosial kita tak bisa melepaskan diri dari keikutsertaan untuk mengambil peran kebaikan (bukan pura-pura baik) agar himpunan sosial berkembang lebih sehat, lebih panjang umurnya.

Menjadi bagian yang menguatkan adalah hal penting karena kebermaknaan itu bermula dari sana. Bila kita ingin begitu apakah bisa hanya digumaman saja tanpa pernah kita buktikan dengan cara mewujudkannya secara nyata? Waktu adalah pencatat terbaik untuk semua jawaban kita. Karena waktu juga yang akan mengungkapkan apa yang telah menjadi tekad baik yang terucap maupun yang lirih dan hanya terdengar oleh hati.(*)

Penulis adalah Widyaiswara Ahli Madya di BPSDMD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *