Gubernur NTB Ingin Pemimpin Birokrasi yang Rendah Hati

Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah saat melakukan pembinaan ASN di Kantor Dispora Provinsi NTB, Rabu (8/7).
Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah saat melakukan pembinaan ASN di Kantor Dispora Provinsi NTB, Rabu (8/7).

Oleh: Abdul Rasyid Z. |

MATARAM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB menerapkan cara baru dalam menyaring pejabat-pejabat dalam birokrasi di NTB ini. Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah mengatakan pemimpin-pemimpin di birokrasi perlu mengadopsi nilai-nilai baru tersebut. ‘’Ada nilai baru yang ingin kita tanamkan, siapapun yang ingin jadi pemimpin di era kita ini bukan orang yang ingin dihormati berlebihan, bukan orang yang ingin mendapatkan fee dari proyek yang lebih besar,’’ tegas Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah saat melakukan pembinaan ASN di Kantor Dispora Provinsi NTB, Rabu (8/7).

Pemimpin yang diinginkan, lanjut Gubernur, adalah pemimpin atau pejabat yang memiliki kerendahan hati untuk berkorban lebih banyak demi mewujudkan NTB Gemilang. Hal ini dilakukan untuk menghindari persaingan yang tidak sehat di antara Aparatur Sipil Negara (ASN).

Gubernur menuturkan bahwa netralitas ASN juga menjadi perhatian penting, mengingat netralitas tersebut juga berpengaruh terhadap kinerja ASN. ‘’Orang yang baik dan pintar di NTB ini tidak bisa menemukan posisi yang pas karena ketika Pilkada dia tidak netral. Ini yang menjadi masalah kita, jadi ASN netral itu penting,’’ katanya.

Oleh karena itu, Gubernur mencoba mengubah pola tersebut agar birokrasi dapat berjalan dengan lancar dan tepat agar cita-cita NTB Gemilang dapat terwujud. Gubernur menambahkan bahwa pemimpin-pemimpin di birokrasi diharapkan dapat memberikan contoh baik kepada bawahannya, selalu humanis dan tidak melupakan silaturahmi antara atasan dan bawahan untuk meningkatkan kekompakan. ‘’Alangkah baiknya jika di lingkungan tempat kerja kita jadi nyaman dan menyenangkan, penuh kekeluargaan, sehingga seperti rumah kedua buat kita semua,’’ ujarnya.

Gubernur mengatakan bahwa sudah saatnya pemimpin belajar menjadi manusia. Ia berharap, kedatangannya ini menjadi contoh untuk para pemimpin yang ada di birokrasi dalam mengelola organisasi dengan cara silaturahmi rutin seperti ini. ‘’Kata orang bijak, manusia bisa terbang karena belajar dari burung, bisa berenang karena belajar dari ikan. Sudah saatnya kita belajar jadi manusia, cukup dengan salam dan senyuman,’’ katanya.

Hal serupa juga disampaikan saat melanjutkan pembinaan ASN di DP3AP2KB Provinsi NTB.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *