Wagub NTB: Kalau ke Pasar, Wajib Pakai Masker

Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah saat memasangkan masker kepada salah seorang pedagang di Pasar Pagesangan.
Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah saat memasangkan masker kepada salah seorang pedagang di Pasar Pagesangan.

Oleh: Abdul Rasyid Z. |

MATARAM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah berharap Pemerintah Daerah dapat mendisiplinkan para pedagang dan pengunjung di pasar tradisional untuk memakai masker.

‘’Saatnya menerapkan punishment, jika mau jualan atau masuk pasar harus memakai masker. Apabila tidak diikuti, jangan masuk pasar, itu konsekuensinya,’’ tegas Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah saat turun meninjau pelaksanaan protokol kesehatan Covid-19 di beberapa pasar tradisional di Kota Mataram, Selasa (14/7).

Menurut Wagub, ketegasan yang dilakukan pemerintah bukan untuk membatasi aktivitas masyarakat, tetapi untuk melindungi seluruh masyarakat di NTB dari penyebaran wabah ini. Sehingga kita dapat hidup aman dan terus berproduktif. ‘’Masih ditemukan beberapa pengunjung dan pedagang yang tidak menggunakan masker,’’ katanya.

Selain itu, Wagub juga mengedukasi para pengunjung pasar agar dapat memakai masker dengan baik. Masker harus menutupi mulut dan hidung. Karena kata Wagub, virus ini masuk ke tubuh melalui hidung dan mulut. ‘’Jangan pakai masker di dagu atau di bawah hidung,’’ ujarnya.

Selama ini, Pemerintah Provinsi NTB bersama Pemerintah Kabupaten/Kota serta aparat TNI/Polri tidak henti-hentinya memberikan edukasi dan imbauan, mulai dari imbauan yang humanis hingga tegas. Pemerintah telah membagikan ribuan masker, mengajak dan mengimbau di setiap lokasi keramaian, hingga pelosok desa untuk memutus mata rantai penyebaran pandemi. Namun seiring waktu, kasus penyebaran Covid-19 tetap saja terus merangkak naik di NTB. ‘’Terutama wilayah Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat (Lobar),’’ ucapnya.

Di akhir kunjungan, Wagub berpesan kepada para pengelola pasar, baik di Pasar Pagesangan dan Karang Jasi untuk senantiasa menegakkan disiplin protokol Covid-19.

Kepala Pasar Pagesangan, Rusiah menegaskan, setiap hari selalu menempatkan petugas pada titik tertentu untuk mengatur dan memperingatkan kepada para pedagang dan pembeli untuk menerapkan protokol Covid-19. ‘’Bahkan aparat keamanan TNI/Polri, Satpol PP dan keamanan pasar terus berjaga di pintu masuk pasar untuk mengimbau pengunjung agar memakai masker dan jaga jarak,’’ katanya.

Diakuinya, pasar Pagesangan menyediakan 3 tandon dan ember besar lengkap dengan sabun sebagai fasilitas untuk mencuci tangan. Di samping itu, pedagang juga diatur jaraknya 1-2 meter. ‘’Setiap hari kami melihat sudah 90 persen memakai masker, namun kadang-kadang hanya dicantel di dagu, ini yang terus kami berikan pemahaman,’’ ujarnya.

Hal yang sama juga disampaikan Kepala Pasar Karang Jasi, Nengah Pastiarte. Ia menjelaskan, kesadaran masyarakat memakai masker sudah bagus. Namun kendalanya jarak yang sulit di atur di pasar. ‘’Saya setuju semua pihak terus membangun kesadaran masyarakat untuk terapkan protokol Covid-19 sehingga meningkatkan kesadaran mereka peduli terhadap keselamatannya,’’ katanya.

Salah satu pedagang di Pasar Pagesangan, Umi (30 tahun), warga Sekarbela mengaku, setiap hari selalu memakai masker berjualan di pasar. ‘’Tapi masker masih kurang untuk gantian setiap hari, kalau bisa dibagikan lagi,’’ katanya.

Pengunjung pasar Karang Jasi, Safwan (40 tahun), warga Cakra menyadari bahaya Covid-19, apalagi sekarang Kota Mataram zona merah dengan angka penderita terbanyak di NTB. ‘’Kadang-kadang saya perhatikan pembeli yang ke pasar, ditemui mereka sudah memakai masker, tapi dipakaikan di dagu atau disimpan di kantongnya. Nah, perlu kesadaran pribadi ini karena upaya maksimal sudah dilakukan pemerintah,’’ katanya.

Usai meninjau Pasar Pagesangan dan Karang Jasi, Wagub yang didampingi Asisten I Setda Provinsi NTB, Kadis Perdagangan, Kadis Koperasi UMKM, dan Kasat Pol PP NTB melanjutkan kunjungan ke Pasar Selaq Sweta Bertais.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *