Oleh: Abdul Rasyid Z. |
SUMBAWA, LOMBOKTODAY.CO.ID – Setelah menanam padi di lembah Olat Maras, Kabupaten Sumbawa, Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah bersama istri, Hj Niken Saptarini Widyawati pada Sabtu (18/7) melanjutkan perjalanan ke acara peletakan batu pertama pembangunan kandang 100 ribu pullet di kawasan Olat Maras yang tidak jauh dari lokasi penanaman padi tadi. Hadirnya industrialisasi ini untuk memenuhi kebutuhan telur di Provinsi NTB, terlebih di Pulau Sumbawa.
‘’Investasi itu hanya mungkin kalau kita hanya memaknai kehadiran kita sebagai pelayan masyarakat dalam pengertian sebenarnya. Menjadi Gubernur dan Kepala Dinas itu bukan bos, akan tetapi hadir untuk betul-betul hadir melayani kebutuhan masyarakatnya,’’ kata Gubernur.
Gubernur meminta agar peminjaman di bank termasuk Bank NTB Syariah tidak mempersulit investor atau masyarakat dalam pemberian pinjaman pembiayaan untuk menggairahkan perekonomian di NTB. Hal ini perlu dilakukan terlebih dalam masa pandemi seperti ini, yang tidak memungkinkan untuk bergantung pada sektor pariwisata. ‘’Pariwisata tumbuh dan pulih itu, kemungkinan tahun depan baru bisa menggeliat. Oleh karena itu, OJK bisa mengingati Bank NTB Syariah untuk menggiatkan ekonomi kita,’’ ujarnya.
Gubernur berharap agar apa yang dilakukan saat ini menjadi langkah awal untuk perekonomian dan peternakan NTB melesat cepat. ‘’Bulan ini 100 ribu, mudah-mudahan segera sampai sejuta, ini tanah luas tinggal dipakai saja,’’ ucapnya.
Peternakan ini nantinya akan memunculkan industri-industri baru di NTB. ‘’Perjalanan panjang memang harus selalu dimulai dengan langkah pertama. Dan apa yang kita lakukan ini mungkin kita menjadi saksi sejarah,’’ katanya.
Gubernur menyampaikan rasa terima kasihnya atas terealisasinya industrialisasi dan peletakan batu pertama ini yang diharapkan menjadi pemicu awal hadirnya industrialisasi dan juga peternakan yang hebat dan modern di NTB.
Senada dengan hal itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Hj Budi Septiani menuturkan bahwa langkah yang diambil oleh pemerintah ini telah dinantikan sejak lama. Sebab, dengan menggeliatkan peternakan ayam petelur di NTB terlebih di Pulau Sumbawa, maka ke depan permasalahan inflasi di NTB tidak akan terjadi lagi. Sejak lama, permasalahan inflasi di NTB telah lama terjadi. ‘’Ini gebrakan yang sangat luar biasa saya rasakan. Kita sangat bangga memiliki Pak Gubernur yang sangat inspiratif, sehingga persoalan NTB Insya Allah akan selesai,’’ katanya.
Mengakhiri sambutannya ia mengucapkan rasa terima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTB atas perhatian dan gebrakan-gebrakan yang menjawab segala persoalan NTB.
Pada kesempatan itu, Direktur Samawa Farm, Maksum Jatmiko menyampaikan rasa syukurnya. Apa yang dilakukan hari ini, merupakan satu mata rantai dari industrialisasi pertanian dan perternakan di Provinsi NTB. ‘’Industrialisasi itu rantainya disusun sedemikian rupa. Jadi, mulai dari pembangunan irigasi, pemitraan, pabrik benih, dryer besar, sampai dengan perindustrialisasi sampai pada ujungnya ada farm telur, penjualan telur, kemudian titik akhirnya loss swasembada telur,’’ katanya.
Dari 100 ribu pullet yang terdapat di lahannya itu, akan menyuplai sekitar tiga ratus ribu ekor ayam petelur dari target satu juta populasi yang pihaknya targetkan di NTB dalam tiga tahun ke depan. ‘’Kami sangat bangga dan terima kasih dukungannya Pak Gubernur atas semua ini bisa terjadi dan kepada Allah SWT, Insya Allah pekan depan kita sudah memulai prosesnya untuk pembangunan 100 ribu pullet,’’ katanya.
Pada kegiatan ini turut hadir mendampingi Gubernur yakni; Kepala Dinas Peternakan dan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB, Kepala Dinas Perindustrian NTB, Ketua Otoritas Jasa Keuangan NTB, Direktur Bank NTB Syariah dan Direktur Samawa Farm.(Sid)
