Wagub NTB Minta Protokol Kesehatan Diperketat di Destinasi Wisata

Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah saat menuju ke Dermaga Tawun, Desa Sekotong Barat, Kabupaten Lombok Barat, untuk melaunching Desa Wisata dan program BISA.
Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah saat menuju ke Dermaga Tawun, Desa Sekotong Barat, Kabupaten Lombok Barat, untuk melaunching Desa Wisata dan program BISA.

Oleh: Abdul Rasyid Z. |

LOBAR, LOMBOKTODAY.CO.ID – Kemenparekraf mendorong desa-desa di NTB dengan program BISA (Bersih Indah Sehat dan Aman). ‘’Hal ini membuktikan bawah kemenparekraf sangat memperhatikan wilayah kita ini,’’ kata Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah, saat melaunching Desa Wisata dan program BISA di Dermaga Tawun, Desa Sekotong Barat, Kabupaten Lombok Barat, Sabtu (18/7).

Dalam acara tersebut, Wagub juga menegaskan bahwa destinasi wisata harus tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Karena, protokol kesehatan adalah salah satu cara untuk mencegah penularan Covid-19. ‘’Kita tidak boleh bosan dengan protokol Covid-19, karena sarat kita untuk hidup aman dan produktif adalah dengan menerapkan protokol di kehidupan kita pada masa pandemi ini,’’ ujarnya.

Selain itu, Wagub meminta seluruh pihak untuk menjaga spot-spot wisata di NTB, baik itu dari segi kebersihannya maupun keamanannya agar wisatawan tetap nyaman datang ke NTB. ‘’Harus benar-benar kita bersyukur dengan cara menjaga keindahan dan kelestarian alam agar pariwisata kita berkembang dengan baik,’’ katanya.

Ia menambahkan bahwa keamanan di objek wisata menjadi salah satu perhatian pemerintah untuk perkembangan pariwisata, dengan berkembangnya pariwisata di desa-desa, tentunya dapat mengangkat perekonomian masyarakat sekitar. ‘’Tidak akan mungkin desa wisata itu akan dikunjungi kalau desa tersebut tidak aman dan tidak sehat,’’ ucapnya.

Tidak lupa, Wagub mengajak para stakeholders untuk terus menerus melaksanakan sosialisasi kepada masyarakat tentang pentingnya protokol kesehatan khususnya di daerah pariwisata. Protokol kesehatan diperketat di spot-spot wisata agar tidak terjadi penyebaran di spot wisata tersebut. Hal itu dilakukan untuk menghindari munculnya asumsi-asumsi negatif terhadap pariwisata di NTB.

Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, HL Moh Faozal yang juga hadir menyampaikan bahwa Dermaga Tawun ini adalah dermaga yang digunakan untuk penyebrangan menuju 14 gili di Lombok Barat. Dermaga yang memiliki luas lahan satu hektare lebih ini akan dimulai pembangunannya minggu depan dengan beberapa bangunan yaitu mulai dari fasilitas ruangan untuk check in hingga shelter bagi pengunjung. Untuk menunjang perekonomian masyarakat sekitar, dermaga ini menyiapkan kios-kios yang berjejer rapi, digunakan oleh masyarakat untuk berjualan serta dilakukannya pembenahan di beberapa titik di Dermaga Tawun.

Direktur Kelembagaan Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Reza Pahlevi dalam sambutannya berperan agar setiap destinasi wisata menerapkan sistem prinsip protokol kebersihan, kesehatan, keamanan, dan ramah lingkungan  yang diistilahkan sebagai CHSE (cleanliness, health, safety, environment). Dengan adanya sistem CHSE ini, diharapkan kepercayaan wisatawan terhadap tempat-tempat wisata di NTB ini dapat meningkat, sehingga berbanding lurus dengan peningkatan jumlah kedatangan wisatawan. ‘’Provinsi NTB, khususnya Kabupaten Lombok Barat ini saya yakin dengan komitmen ibu Wagub dan Bapak Bupati, bisa mencapai itu,’’ kata Pahlevi sembari berharap program BISA dari Kemenparekraf ini dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya bagi para pelaku pariwisata di NTB.

Acara tersebut diakhiri dengan penanaman pohon mangrove di pesisir pantai dekat dermaga untuk menghindari terjadinya abrasi dan memperindah dermaga tersebut agar wisatawan dapat menikmati keindahan alam Lombok Barat sebelum menyebrang ke Gili. Turut hadir dalam acara tersebut, para Kepala OPD lingkup Pemerintah Provinsi NTB; Bupati Lombok Barat, H Fauzan Khalid; Wakil Bupati Lombok Barat, Hj Sumiatun; para Kepala OPD Lingkup Kabupaten Lombok Barat; Forkopimda Lombok Barat serta para pelaku pariwisata di Lombok Barat.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *