Kembangkan Sepeda Listrik Matric-B, Gubernur NTB Teken MoU dengan PLN

Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah saat menandatangani MoU dengan General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Provinsi NTB, Lasiran.
Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah saat menandatangani MoU dengan General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Provinsi NTB, Lasiran.

Oleh: Abdul Rasyid Z. |

MATARAM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Untuk mendukung visi NTB Sejahtera dan Mandiri, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB menandatangani nota kesepahaman atau MoU dengan PLN tentang Penelitian dan Pengembangan Teknologi Sepeda Listrik Bima Electric Bicycle atau Matric-B, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Jum’at (23/10).

Penandatanganan MoU dilaksanakan oleh Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah dengan General Manager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Provinsi NTB, Lasiran. Mengawali arahannya, Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah mengutip pepatah Tiongkok ‘’Perjalanan Panjang Selalu Dimulai Dari Langkah Pertama’’. Pepatah tersebut sangat relevan dengan apa yang menjadi program saat ini yaitu pengembangan kendaraan listrik yang merupakan kendaraan masa depan.

Gubernur mengatakan, hari ini adalah satu langkah awal untuk mengubah cara pandang masyarakat NTB khususnya, bahwa sebenarnya kita semua memiliki kemampuan. Pandemi Covid-19 di NTB memang berdampak terhadap banyak hal, namun selalu ada terobosan baik di tengah musibah tersebut. ‘’Saya masih teringat awal-awal corona virus, orang mengalami kelangkaan masker, akhirnya ada yang import masker dari luar, dari Jawa. Namun kini, tidak hanya masker, kendaraan listrik pun kita mampu membuatnya,’’ katanya.

Gubernur menjelaskan, bahwa pengembangan teknologi butuh pembelajaran dan model pembelajarannya yang paling utama adalah learning by doing yaitu belajar dengan cara mengerjakannya secara langsung. ‘’Tidak ada produk teknologi Tiongkok, Korea, India pas lahir lalu sempurna, pasti dia diremehkan dulu, dibully, tapi seiring berjalannya waktu ada feedback dari masyarakat,’’ ujarnya.

Oleh karena itu, bagi Gubernur, jika sepeda listrik ini dilaunching dengan harga Rp20 juta per unit, pasti banyak orang yang akan bertanya-tanya karena harganya yang mahal. Namun, jika belajar dari negara berkembang, semua prodak pasti mengalami fase seperti itu, yang membedakannya adalah berani untuk memulai. ‘’Saya kira ini jadi momentum penting, kalau sepeda listrik yang begini saja bisa kita buat, apalagi sekadar masker, cold storage. Mudah-mudahan dengan semangat industrialisasi ini bisa kita mulai dari NTB dan pemicunya adalah dengan kehadiran PLN hidup menjadi lebih baik,’’ katanya.

Sebelumnya, General Manager PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Provinsi NTB, Lasiran melaporkan perkembangan pengembangan Sepeda Listrik Matric-B yang pada saat ini sudah berjumlah 15 unit. Diupayakan pada 17 Desember 2020 nanti, sudah ada 50 unit Sepeda Listik Matric-B dalam rangka menyambut HUT NTB. PLN juga akan mempercepat Pengembangan Sepeda Listrik Matric-B untuk mendukung terlaksananya MotoGP di Sirkuit Mandalika.

Saat itu juga, Gubernur menerima penyerahan CSR peralatan pendukung produksi Sepeda Listrik Matric-B dari GM PT PLN UIW NTB kepada Gubernur NTB, juga penyerahan secara simbolis pemesanan 15 unit Sepeda Listrik Matric-B dari GM PT PLN UIW NTB kepada Kadis Perindustrian NTB.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *