Wagub NTB Apresiasi Program Command Center PLN

Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah saat menerima audiensi atau silaturahmi General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, Lasiran yang berlangsung di ruang tamu Wagub NTB, Jumat (27/11).
Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah saat menerima audiensi atau silaturahmi General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, Lasiran yang berlangsung di ruang tamu Wagub NTB, Jumat (27/11).

Oleh: Abdul Rasyid Z. |

MATARAM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah berharap agar program pengolahan sampah menjadi bahan bakar yang dilakukan oleh PLN bisa semakin digencarkan di tahun depan. Program pengolahan sampah menjadi pellet RDF (Refuse Derived Fuel) akan menjadi substitusi bahan bakar batu bara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeranjang, Kabupaten Lombok Barat (Lobar).

PLN melalui PT Indonesia Power memang telah bekerjasama dengan Pemprov NTB untuk mengolah sampah menjadi pellet RDF yang berlokasi di TPA Regional Kebon Kongok. Pabrik pengolahan sampah yang bernama JOSS atau Jeranjang Olah Sampah Setempat itu diharapkan semakin optimal pemanfaatannya di tahun depan.

Hal tersebut disampaikan Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah saat menerima audiensi atau silaturahmi General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, Lasiran yang berlangsung di ruang tamu Wagub NTB, Jumat (27/11). Dalam kegiatan tersebut, GM PLN juga menyampaikan laporan program inovasi unggulan yaitu Command Center sebagai program yang melayani masyarakat dengan cepat.

Wagub mengatakan, pabrik RDF rencananya akan dibangun tahun 2021 untuk memperbesar volume pengolahan sampah menjadi pellet bahan bakar, namun demikian saat ini masih terkendala oleh lahan. ‘’Lahannya yang masih kita cari, kalau lahannya cukup, kapasitasnya produksinya akan lebih besar,’’ katanya.

Wagub mengatakan, program mengubah sampah menjadi pellet bahan bakar adalah satau satu program yang mendukung program Zero Waste. Namun demikian, program Zero Waste itu tidak bisa hanya mengandalkan RDF saja, karena hal itu sebagai salah satu alternatif mendorong percepatan pemanfaatan sampah yang dihasilkan oleh masyarakat. ‘’Komposisi sampah yang masuk di TPA Kebon Kongok tinggi juga kayunya, jadi itu yang bisa dimanfaatkan ke RDF. Tapi yang sampah lain seperti plastik juga harus dipikirkan hilirisasinya mau kemana,’’ ujarnya.

Selanjutnya menanggapi terkait program lahirnya PLN Command Center ini, Wagub mengatakan bahwa ini adalah solusi dari respon cepat terhadap masalah listrik yang dialami oleh masyarakat. ‘’Sudah saatnya ada program ini, karena listrik butuh respon cepat, selamat untuk PLN atas inovasinya dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat di Provinsi NTB,’’ katanya.

Sebelumnya, General Manager PLN Unit Induk Wilayah NTB, Lasiran menyampaikan sejumlah program yang sedang dilakukan oleh PLN, termasuk di antaranya pengolahan sampah menjadi pellet bahan bakar ini. Pellet RDF ini menjadi bahan campuran batu bara (co-firing) dalam proses pembakaran di PLTU Jeranjang, Kabupaten Lobar. ‘’Kami sudah koordinasikan dengan pengelola di Jeranjang, kalau Pemerintah Daerah di NTB bisa bantu artinya permasalahan sampah bias terselesaikan,’’ katanya.

Lasiran dalam kesempatan tersebut menjelaskan terkait dengan program inovasi Command Center yang akan diresmikan tanggal 1 Desember 2020 yang berada pada tiga lokasi yaitu Lombok Command Center, Sumbawa Command Center dan Bima Command Center. ‘’Ini sebagai upaya peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat. Jadi, jika ada gangguan begitu diterima laporan langsung ditransfer ke petugas terdekat dan diselesaikan lebih cepat,’’ ujarnya.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *