Komisi IX DPR RI Serap Aspirasi Terkait Kartu Prakerja dan BSU di NTB

Suasana kunjungan kerja Komisi IX DPR RI yang diterima langsung oleh Sekda NTB, HL Gita Ariadi, di RRU Kantor Gubernur NTB, Kamis (18/3).

MATARAM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Dalam rangka monitoring dan evaluasi program bantuan subsidi upah (BSU) dan kartu prakerja, pada Kamis (18/3), Komisi IX DPR RI melaksanakan kunjungan kerja spesifik untuk mendengar langsung permasalahan dan hambatan dari program yang digulirkan Pemerintah Pusat tersebut di Provinsi NTB.

Ansory Siregar, selaku Ketua Tim kunjungan kerja Komisi IX DPR RI ini mengungkapkan, bahwa terdapat 3 provinsi yang menjadi konsen Komisi IX dalam kunjungan kerja ini, yaitu Jawa Barat, Bengkulu dan NTB. Secara spesifik, Ansory menjelaskan bahwa pemerintah ingin mengetahui sejauhmana program pemulihan yang dilaksanakan oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan BPJS Ketenagakerjaan dalam melaksanakan upaya pemulihan ekonomi akibat Covid-19. ‘’Termasuk informasi capaian dan sejauhmana pelaksanaan dan penanganan program ini dan penanggulangan PMI di NTB,’’ kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI ini.

Ansory menjelaskan, awal tahun 2020 lalu, kartu prakerja dimulai dengan anggaran sebesar Rp10 triliun, kemudian ditambah lagi sebesar Rp10 triliun, sehingga menjadi Rp20 triliun. Sedangkan untuk BSU sebesar Rp30 triliun. ‘’Harapannya anggaran ini tersalurkan dengan baik kepada masyarakat. Sehingga masyarakat yang terdampak Covid-19 dapat menikmati anggaran ini demi memenuhi kebutuhan dan kesejahteraanya di tengah wabah Covid-19,’’ ujarnya.

Mengenai permasalahan pendataan kartu prakerja, Ansory melanjutkan, harus ada prakerja yang offline untuk masyarakat yang tidak dapat mengakses secara online. Begitupun pekerja yang tidak masuk di BPJS Ketenagakerjaan harus dibuatkan strategi dan kebijakan lain. Terhadap hal ini, Ansory menegaskan agar Kemententerian Tenaga Kerja memberikan data prakerja dan BSU yang terdata online kepada daerah, agar dapat disinergikan dan diinventarisir data masyarakat yang telah ikut program ini. ‘’Pokoknya aspirasi dan masukan dari pertemuan ini akan kami bawa ke sidang DPR RI untuk diperbaiki dan disempurnakan penyalurannya,’’ ungkap Ansory.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, HL Gita Ariadi yang menerima kunjungan Komisi IX DPR RI di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, menyampaikan kondisi Pekerja Migran Indonesia (PMI) di NTB. Akibat Pandemi Covid-19 selama setahun belakangan ini, banyak yang mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK). Termasuk juga pekerja yang sudah memenuhi syarat untuk bekerja di luar negeri, terpaksa ditunda keberangkatannya.

Hal ini menjadi persoalan tersendiri bagi daerah. PMI yang pulang kembali ke NTB, diperlakukan dengan baik dan dengan menerapkan protokol Covid-19. Termasuk kelanjutan pekerjaan mereka akan dikoordinasikan dengan Kabupaten/Kota.

Mengenai kartu prakerja dan BSU, Sekda menyampaikan bahwa masih banyak masyarakat yang belum terjangkau program kartu prakerja akibat minimnya pemahaman dan persoalan fasilitas seperti jaringan yang tidak mendukung dan peralatan komputer atau gadget untuk mengakses secara online. Begitu juga dengan BSU, untuk pekerja yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan saja yang dapat. Padahal, masih banyak pekerja yang belum terdata. ‘’Ini harus menjadi atensi Pemerintah Pusat. Semoga kendala ini dapat disampaikan Komisi IX DPR RI kepada pemerintah,’’ kata Sekda.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi NTB, Hj Wismaningsih Drajadiah menyampaikan tentang kesulitan pendataan secara online. Ini salah satu penyebab masih rendahnya pengikut program prakerja. Termasuk kendala fasilitas dan prasarana. ‘’Kendala kami masih minim masyarakat yang memahami dan ramah IT di desa-desa. Kami berharap ada upaya offline bagi masyarakat yang belum ramah IT,’’ katanya.

Kegiatan ini dikuti juga oleh Dirjen Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Kantor Cabang NTB, BLK Lotim, dan Dewan Pengawas Keternagakerjaan.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *