Kasus Covid-19 Meningkat, Sekolah Tatap Muka Hanya 2 Kali Seminggu

budi gunadi dan nadiem
Menkes RI, Budi Gunadi Sadikin (kiri) dan Mendikbudristek RI, Nadiem Anwar Makarim (kanan).

JAKARTA, LOMBOKTODAY.CO.IDMengingat kasus Covid-19 di Indonesia belakangan ini terus meningkat, maka Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta sekolah tatap muka dilakukan secara berhati-hati dengan tidak lebih dari dua kali dalam seminggu.

Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin mengatakan, instruksi Presiden Jokowi tersebut disampaikan dalam rapat terbatas dengan para menteri terkait meningkatnya kasus Covid-19 belakangan ini. ‘’Presiden Jokowi menginginkan kegiatan sekolah tatap muka itu dilakukan secara hati-hati dan terbatas,’’ kata Menkes Budi Gunadi dalam konferensi pers secara virtual zoom di Kantor Presiden, pada Senin (7/6).

Selain hanya boleh dilakukan dua kali dalam seminggu, Presiden Jokowi juga menginginkan sekolah tatap muka hanya dilakukan dua jam dalam sehari dan hanya dihadiri oleh 25 persen dari total jumlah murid. ‘’Opsi untuk menghadirkan anak ke sekolah ditentukan oleh orang tua,’’ ujarnya.

Menkes Budi Gunadi menegaskan, semua guru harus divaksinasi sebelum sekolah tatap muka dimulai. ‘’Jadi, mohon bantuan juga kepala daerah, karena vaksinnya kita kirim kepada kepala daerah, maka prioritaskan guru dan lansia,’’ tegasnya sembari menjelaskan, apalagi Pemerintah menargetkan program vaksinasi untuk tenaga pendidikan dapat selesai pada akhir Juni dan sekolah tatap muka dilakukan pada Juli 2021 mendatang.

Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) RI, Nadiem Anwar Makarim menjelaskan, penutupan sekolah selama pandemi Covid-19 telah meningkatkan trend putus sekolah, pernikahan dini, hingga kekerasan pada anak.

Anak juga dihadapkan pada risiko learning loss yang akan berdampak panjang pada masa depan mereka. ‘’Risiko ini bukan hanya dari aspek pembelajaran, tapi juga pada masa depan dan psikososial mereka menjadi sangat rentan,’’ kata Mendikbudristek, Nadiem A Makarim.

Nadiem A Makarim menuturkan, Indonesia cukup tertinggal dibandingkan 85 persen negara di Asia Timur dan Pasifik yang telah membuka kembali sekolah meski pandemi belum usai. Pemerintah telah mengizinkan sekolah tatap muka sejak Januari 2021 lalu berdasarkan izin Pemerintah Daerah. Namun sejauh ini, realitasnya baru 22 persen sekolah di Indonesia yang membuka layanan tatap muka.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *