Wagub NTB Minta Semua Desa Segera Bentuk Posko PPKM

Wagub NTB dan Sekda NTB
Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalilah didampingi Sekda NTB, HL Gita Ariadi saat memimpin Rakor Percepatan dan Evaluasi Penanganan Covid-19 di Provinsi NTB melalui virtual, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Senin (30/8/2021).

MATARAM, LOMBOKTODAY.CO.ID – Tak kenal lelah, Wakil Gubernur (Wagub) NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah dalam setiap kesempatan selalu mengingatkan kepada semua masyarakat jangan pernah kendor dengan protokol kesehatan (prokes).

Sebab, penerapan prokes dalam setiap lini kehidupan, masih menjadi senjata yang ampuh untuk mencegah penyebaran Covid-19 di NTB yang hingga kini masih mewabah. Meskipun penanganan pandemi Covid-19 dan laju penyebaran di NTB menunjukkan hasil yang sangat baik.

‘’Meski penanganan Covid-19 di NTB cukup baik, namun jangan pernah kendor dengan prokes,’’ kata Wagub NTB, Hj Sitti Rohmi Djalillah didampingi Sekda NTB, HL Gita Ariadi saat memimpin Rakor Percepatan dan Evaluasi Penanganan Covid-19 di Provinsi NTB melalui virtual, di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur NTB, Senin (30/8/2021).

Wagub meminta bahwa pembentukan posko PPKM harus lebih digiatkan lagi, dengan harapan agar pasien Covid-19 mendapatkan isolasi terpadu berbasis desa. Untuk itu, posko PPKM dapat terealisasi nyata di seluruh desa di NTB dan dilaporkan dengan baik. ‘’Kalau data dari DPMPD Provinsi NTB jumlah posko PPKM mikro yang sudah dibentuk terdapat  891 posko desa/kelurahan, 116 posko kecamatan dan 10 posko kabupaten/kota. Namun, ada beberapa kabupaten/kota yang belum maksimal pembentukan posko PPKM, sehingga ke depannya semua desa, kecataman dan kabupaten sudah mencapai target,’’ ujarnya.

Selain itu, Wagub juga meminta kepada semua kabupaten/kota yang sudah membentuk posko PPKM untuk segera melaporkan dan menginput progresnya ke aplikasi Bersama Lindungi Covid-19 (BLC) dari BNPB yang dapat dimonitoring oleh pusat. Sehingga jumlah posko PPKM yang terealisasi di lapangan harus masuk dan dilaporkan melalui aplikasi BLC agar semua jumlah posko PPKM di NTB sama dengan data di pusat.

‘’Karena kita melihat bahwa jumlah posko PPKM yang direalisasikan di lapangan secara keseluruhan belum masuk dalam aplikasi BLC BNPB pusat. Jadi, saya berharap ke depannya, semua kabupaten/kota sudah melaporkan dan mencapai target,’’ ungkapnya.

Sementara itu, Kapolda NTB, Irjen Pol Mohammad Iqbal mengakui, situasi Covid-19 di Provinsi NTB cenderung melandai baik kasus aktif dan ketersediaan tempat tidur bagi pasien juga terkendali dengan baik. Beberapa indikator lainnya juga mengalami perbaikan yang cukup signifikan seperti kegiatan testing, tracing dan treatment (3T), begitu juga dengan indikator penanganan lainnya.

‘’Melandainya kasus hari ini adalah bukan kebetulan, tapi kerja keras semua pihak. Jadi, saya tegaskan kita tidak boleh kendor dengan prokes dan semangat kerjanya harus lebih ditingkatkan lagi,’’ kata Kapolda.

Selain itu, Kapolda meminta kepada semua jajaran Polres di seluruh kabupaten/kota se-NTB untuk terus meningkatkan sinergi bersama bupati/wali kota dalam menangani pandemi Covid-19, terutama realisasi pada program vaksinasi tahap satu maupun tahap dua dapat mencapai target.

‘’Saya meminta kepada adik-adik Kapolres untuk menunjukkan kinerja di lapangan. Tunjukkan kerja keras baik sebagai konseptor maupun eksekutor,’’ ujarnya.

Dalam rakor yang digelar secara virtual yang diikuti oleh seluruh bupati/wali kota, Dandim, Kapolres dan stakeholders terkait untuk memastikan bahwa penanganan pandemi Covid-19 di NTB melalui evaluasi dari penanganan semua kabupaten/kota agar dapat berjalan dengan baik dan menunjukkan hasil yang maksimal sebagai barometer untuk memaksimalkan penanganan-penanganan ke depannya.(Sid)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *